Jika untuk mengerti rasa senang, bahagia dan terhibur, cukup hanya dengan kedatanganmu .Â
Jika untuk mengerti rasa sedih, kecewa dan berakhir ditinggalkan, cukup dengan kepergianmu.
Jika untuk mengerti rasa rindu, kangen dan putus asa, cukup dengan kehilanganmu.Â
Jika untuk merasakan bersatunya kembali semua rasa itu, cukup dengan kehadiranmu lagi.Â
Jika semua rasa itu bisa ku dapat dari seseorang  sepertimu,  masihkah kuperlukan orang lain untuk ku bisa mengerti semua rasa itu??Â
Cukuplah satu orang saja sepertimu untuk menjungkirbalikkan perasaanku yang tak dapat kucegah datangnya bagai badai, bagai gelombang lautan  dalam.Â
Keras, Â cepat, Â menghantamkanku ke tembok dan menghempaskanku ke karang.Â
Sakit tapi tetap bangkit  mencoba bertahan.Â
Jika saja kau tau, Â menangis hanya satu - satunya cara yang bisa kulakukan untuk mengungkapkan semua rasa itu.Â
Jika orang bertanya, aku akan selalu bilang bahwa itu tangisan  bahagia meski sebenarnya aku terluka, sangat terluka.Â
Terluka karena kedatanganmu yang tak dapat kusambut dengan semestinya.Â
Terluka karena kepergianmu yang tak sempat kucegah karena kesalahanku.Â
Terluka karena kehilanganmu yang tak pernah dapat kutemukan puluhan tahun lamanya.Â
Terluka karena kehadiranmu lagi yang membuka kembali semua kisah lalu tanpa aku dapat berbuat apa- apa selain berusaha keras menerimanya.Â
Mencoba keras untuk dapat berdamai dengan hati dan segala perasaan yang ada.Â
Tak perlu ada yang tahu.Â
Tak kan ada yang bisa membantu.Â
Karena hanya akan semakin banyak yang terluka.Â
Cukup aku saja.Â
Akan kusimpan sendiri dalam hati dan kubawa  sebagai kenangan abadi bersama raga ini, yang entah akan bertahan berapa tahun lagi...Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI