Mohon tunggu...
Okky Dinova
Okky Dinova Mohon Tunggu... Full Time Blogger - just your normal "weird" guy

Resensi Film / Serial TV / Video Game dan berbagai tulisan "iseng" lainnya XD http://okkydinova.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[Resensi Film] Spider-Man Homecoming, Spidey Versi "Kekinian"

5 Juli 2017   21:08 Diperbarui: 19 Juli 2017   15:29 5744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prolog

Jaman sekarang jika ditanya "apa Superhero favoritmu ??" maka dipastikan jawabannya akan beragam (apalagi jika bertanya ke orang yang bener-bener fans XD). Tapi 10-20 tahun lalu mungkin jawaban dari pertanyaan ini adalah :

"Spider-Man"

Memang ada jawaban cadangan seperti Superman, Batman, atau X-men. Tapi tidak bisa dipungkiri lagi semua orang pasti mengenal siapa itu Spider-Man, si manusia laba-laba yang menjadi tetanggamu yang ramah (your friendly neighborhood), banyak sekali hal dari Spider-Man yang membuatnya dikenal oleh banyak orang. Spider-Man sendiri dikenal sebagai salah satu Superhero yang paling sukses (secara komersial).

Karir si Manusia laba-laba di dunia film juga tergolong sukses dengan memiliki total 5 film Solo walaupun harus mengalami reboot. Dan kali ini Spider-Man kembali ke "habitat-nya" yang asli yaitu Marvel Cinematic Universe (MCU) meskipun hak cipta Spider-Man saat ini tetap dipegang oleh Sony. Spider-Man : Homecoming akan menjadi ajang "mudik" bagi sang manusia laba-laba.

Jadi sekarang pertanyaannya adalah

"Bagaimana "kampung" baru ini menerima si manusia laba-laba ? "

dan setelah menonton film ini saya bisa bilang bahwa :

"Ini bukan film Superhero, ini adalah film tentang anak kecil yang mencoba menjadi Superhero"

Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah

Sebelum mengenal Spider-Man versi Tom Holland, ada baiknya kita mengingat kembali 2 aktor yang mencoba memerankan si manusia laba-laba ini di masa lalu.

Dimulai dari Tobey Maguire. Dia sampai sekarang adalah sosok Peter Parker terbaik versi saya, kisah hidupnya benar-benar sangat emosional dan menarik untuk diikuti (baca : dia benar-benar bisa merahasiakan identitas Spiderman dengan sempurna), sulit untuk melepaskan Image Peter Parker dari diri Tobey Maguire. Sayangnya sifat emosional (baca : cengeng) ini tidak sesuai dengan image Spiderman yang FUN dalam setiap aksinya.

Di lain pihak, Andrew Garfield berhasil membawa sosok Spider-Man menjadi sosok Superhero yang asyik untuk diikuti dengan gayanya yang FUN, benar-benar seperti sosok Spider-Man sesungguhnya (baca : komik). Sayangnya Andrew Garfield gagal sebagai Peter Parker karena dia kurang bisa menyembunyikan identitasnya (baca : setiap aksinya bisa membuat orang lain curiga bahwa dia itu Spider-Man).

Jadi intinya

Tobey Maguire: Perfect Peter Parker

Andrew Garfield: Perfect Spider-Man

Dengan standar tinggi seperti diatas, bisakah Tom Holland membuktikan bahwa dirinya pantas memerankan Spider-Man? Tapi Peter Parker versi Tom Holland ini punya kelemahan fatal yaitu :

Dia itu masih muda dan hidup di era dimana informasi dapat dengan mudah diakses, jadi intinya dia itu "alay" (baca : kekinian).

Story

Saat Battle Of New York selesai (event di film Avengers pertama), Tony Stark dan pemerintah membentuk D.O.D.C (Department of Damage Control) yang bertugas untuk "membereskan" sisa-sisa pertempuran para Avengers. Sontak hal ini membuat Adrian Toomes kehilangan pekerjaan karena sebelumnya dialah yang dikontrak untuk membereskan sisa-sisa peralatan dari alien Chitauri. Hal ini membuat dia benci kepada Tony Stark dan memutuskan untuk memanfaatkan teknologi alien Chitauri yang dia miliki sebelumnya untuk berbuat kriminal, dan perbuatan itu berjalan mulus selama bertahun-tahun.

8 tahun kemudian, tepatnya 2 bulan setelah kejadian di Civil War, Peter Parker kembali ke kehidupan sekolahnya yang membosankan. Untungnya dia masih bisa mencoba "bermain" sebagai Superhero dengan menjadi Spider-Man di waktu luangnya. Hanya saja di sini semua orang sepertinya tidak peduli dengan berbagai aksi yang Peter lakukan dan menganggapnya "hanya mencari ketenaran saja". Kegiatan Peter selama menjadi Spider-Man sendiri diawasi oleh Happy Hogan.

Masalah dimulai saat Spider-Man memergoki beberapa orang yang memakai teknologi alien yang dibuat Adrien Toomes, dengan kemampuan dan peralatan seadanya Spider-Man mencoba untuk menghentikan aksi Adrien Toomes, berhasilkah dia ??? . lalu bagaimanakah respon dari Tony Stark itu sendiri ??.

"banyaknya perubahan ekstrim pada berbagai tokoh pada film ini mungkin akan membuat beberapa orang kesal, apakah anda termasuk diantaranya ?? "

Overall durasi film yang lebih dari 2 jam ternyata sangat FUN untuk diikuti (meskipun anda telah terkena spoiler dari trailer-trailer sebelumnya), cerita simpel dan mudah diikuti (meskipun tidak ada adegan Flashback untuk Peter Parker).yang saya suka adalah film ini mampu mengambil beberapa elemen terbaik dari film-film Spider-Man terdahulu meskipun hasil akhirnya tidak sebaik Spider-Man sebelumnya, tapi yang jelas Tom Holland adalah gabungan dari 2 aktor Spiderman terdahulu walaupun eksekusinya tidak sebaik pendahulunya.

Characters

Peter Parker a.k.a Spider-Man (Tom Holland)

Remaja 15 tahun yang memperoleh kekuatan super setelah digigit oleh laba-laba. Peter Parker tampil layaknya remaja kekinian yang mencoba mencari perhatian dengan berbagai cara (vlog,youtube,selfie,dsb), terutama perhatian dari Tony Stark, di sini makin terlihat bahwa Peter sangat mengidolakan Tony Stark. Aksinya sebagai Spider-Man ditutupi melalui program fiktif "Stark Internship". Tapi di sini Peter wajib memberikan laporan aksinya setiap hari kepada Happy Hogan.

Saat mengetahui tentang aksi Adrian Toomes, Peter awalnya mencoba untuk menghubungi Stark tapi sayangnya tidak direspon dengan baik karena mereka menganggap Peter sebagai "anak kecil".

Kehidupan sekolah Peter juga terancam oleh Stark Internship dimana dia harus mengorbankan berbagai kegiatan sekolah hanya untuk memuaskan EGO-nya dalam mencari perhatian dari Stark agar dirinya dapat dianggap sebagai Superhero. Bagaimana Peter mencoba menyeimbangkan kehidupannya adalah tema dari film ini.

Yang paling "ngenes" adalah ternyata kostum Spider-Man yang diberi oleh Tony Stark ternyata memiliki banyak fitur yang dikunci. Dan aksi Spider-Man saat semua fitur ini terbuka malah terlihat seperti sosok remaja yang "HP Smartphone Tapi Penggunanya Tidak Smart XD".

Ned Leeds (Jacob Batalon)

Teman baik Peter yang secara "tidak sengaja" mengetahui identitas dari Spider-Man, dan disini sifat KEPO dia dimulai. Untungnya Ned adalah orang yang pintar dan selalu mendukung setiap aksi Peter Parker. Benar-benar cocok sebagai sidekick untuk Spider-Man.

Michelle Jones (Zendaya)

Teman sekelas Peter yang terlihat anti-sosial dan selalu menyendiri, pokoknya benar-benar tipe cewek "Hipster", tapi meski begitu dia adalah murid yang pandai dan masuk dalam tim Decathlon (semacam cerdas cermat) lho!!.

May Parker (Marisa Tomey)

*Ini dia alasan beberapa orang untuk menonton film ini XD

Bibi "idaman" yang sangat khawatir tentang kehidupan Peter dan selalu siap untuk memberikan support bagi Peter, dia sendiri tidak tahu jika Peter adalah Spider-Man.

Happy Hogan (Jon Favreau)

*sekedar trivia, Jon Favreau sendiri adalah Sutradara dari berbagai film MCU loh!!

*selain menjadi Sutradara, tokoh yang dia perankan di MCU juga cukup penting

*Sutradara + jadi tokoh di MCU = kok kesannya "maruk" banget yah XD

Bodyguard pribadi Tony Stark yang ditugaskan untuk mengawasi Peter, jeleknya Happy disibukkan dengan agenda Penjualan Stark Tower yang membuatnya tidak bisa berhubungan dengan Peter. Jadi tidak heran jika Peter lebih memilih untuk menghentikan aksi Adrian Toomes seorang diri.

Tony Stark (Robert Downey Jr)

Tokoh yang sangat berperan bagi kehidupan Peter Parker, untungnya aksi dia di film ini tidak terlalu banyak (tidak seperti yang diperlihatkan dalam trailer), di sini terlihat sekali bahwa Tony HANYA ingin Peter memiliki masa depan yang terbaik dan tidak ingin menjadikan Peter sebagai sosok Superhero yang dapat diandalkan.

Adrian Toomes a.k.a Vulture (Michael Keaton)

Kehilangan pekerjaan membuatnya menjadi sosok kriminal dengan sebutan Vulture, selama bertahun-tahun Adrian berhasil melakukan tindakan kriminal tanpa diketahui oleh siapapun (aksi dia memang sangat "rapi"), dengan berbagai peninggalan bangsa Chitauri yang dia miliki dia berhasil membuat berbagai peralatan yang berbahaya. Aksi dia mulai terancam saat Spider-Man muncul.

Tapi hal terhebat yang dimiliki Adrian adalah : Dia seorang Ayah (ayo bisa tebak siapa anak dia ???) !!!!

Meski pada akhirnya aksi Vulture terlihat standar villain MCU pada umumnya (film ini lebih berfokus kepada kehidupan Spider-Man), tapi Vultures berhasil mendapat tempat di hati saya. Bagi saya dia adalah Zemo yang memiliki peralatan super.

Post-Credit Scene Explanation

seperti biasanya, film MCU memiliki adegan setelah credit. Dan 2 adegan pada film ini adalah :

Nasib Vulture yang bertemu sosok kriminal lain (aktor ini juga bermain di Better Call Saul loh) dan sebuah keputusan penting yang Vulture buat.

(apakah akan menjadi Sinister Six ??)

Adegan kedua adalah adegan komedi yang jelas-jelas menyontek dari adegan film Deadpool XD , tapi bedanya kali ini diperankan oleh Captain America.

(inget adik-adik, klo mo kuat kya saya harus rajin latihan + pke serum buatan XD)

Superhero yang GAGAL

Yup, Spider-Man adalah sosok superhero yang gagal, jangan tonton film ini jika kalian mengahrapkan aksi-aksi heroik. Film ini adalah awal karir dari Spider-Man yang masih sangat muda, jadi tidak heran jika Spider-Man akan menemui banyak kegagalan.

Belum lagi respon masyarakat yang tidak menganggap Spider-Man sebagai Superhero dan hanya mengenalnya melalui video Youtube. Tapi dibalik semua kegagalan yang ada, tersembunyi berbagai proses yang patut untuk ditonton.

Benar-benar pantas jika saya sebut "From Zero To (almost) Friendly Neighborhood"

Conclusion

Spiderman akhirnya "pulang kampung", tapi sayangnya kampung barunya ini tidak seperti kampungnya yang lama sehingga Spider-Man harus menyesuaikan dirinya. Apakah anda dapat menerima sosok Spider-Man yang baru ini ??

My Score
85, Welcome Home Spidey!!!!

*jika anda baru mengenal sosok Spiderman dari film ini maka seharusnya penilaian anda lebih tinggi daripada saya

Lawan sebenarnya dari Tom Holland adalah :

(masih belum selevel dengan Tobey)

temukan review lainnya di SINI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun