Mohon tunggu...
Xenora
Xenora Mohon Tunggu... Sales - Mahasiswa

It is what it is

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kopi Sachet untuk Bayi? Amankah?

27 Januari 2023   16:09 Diperbarui: 27 Januari 2023   16:21 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi orang tua yang memberi bayi kopi instan di Gowa membuat internet gempar. Pakar kesehatan berpendapat bahwa bayi tidak boleh diberi kopi, apalagi kopi instan.

Ahli endokrinologi anak Roy Kim, MD, mengungkapkan pada Healthcleve bahwa kafein dalam kopi dapat menyebabkan masalah kesehatan jika diberikan kepada anak-anak. Beberapa orang dewasa dapat mengatasinya, tetapi tidak untuk anak-anak, terutama bayi dan balita.

Mengganggu tidur

Gangguan tidur akibat konsumsi kafein dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak. Jika anak terlalu sering terganggu, tidurnya dapat melemahkan konsentrasi dan perhatiannya di sekolah. Ini juga menyebabkan gejala seperti sakit kepala, perubahan nafsu makan dan kadar insulin pada anak-anak, yang menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

Masalah mental

Terlalu banyak kafein membuat anak-anak sangat rentan terhadap efek yang memicu kecemasan. Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah besar meningkatkan stres, depresi, dan kecemasan pada anak-anak.

Menyebabkan Kecanduan

Orang yang kecanduan kafein mungkin memandang kafein sebagai obat, sehingga berhenti mengonsumsi kafein dapat menyebabkan kegelisahan, lekas marah, dan sakit kepala. "Kafein bersifat stimulan dan memiliki sifat adiktif," jelas Dr. Kim. "Bagi orang yang terbiasa minum kopi, berhenti sering kali bisa menimbulkan ngidam. Dan itu tidak baik bila terjadi pada anak-anak."

Sering disajikan dengan gula

Dr. Kim juga mengingatkan bahwa minuman kopi instan seringkali mengandung gula, yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas jika diminum terlalu banyak. Selain itu, juga dapat menyebabkan resistensi insulin, prediabetes, dan diabetes tipe 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun