Mohon tunggu...
Diandi Nurhakim_032
Diandi Nurhakim_032 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

akun ini didedikasikan untuk mata kuliah Ilmu Dakwah, dalam bentuk sebuah artikel semoga ilmu ataupun pandangan baru dalam berdakwah yang ada di artikel ini menjadi manfaat bagi pembacanya. Terima kasih kepada: Syamsul Yakin Selaku Dosen Mata Kuliah Ilmu Dakwah.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Antropologi Dakwah

18 Mei 2024   15:32 Diperbarui: 18 Mei 2024   15:33 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Max Weber pernah mengadakan penelitian sosialkeagamaan yang menfokuskan pada pengaruh stratifikasi social ekonomi terhadap sifat agama seseorang. Ada lima golongan yang sifat keagamaan Weber, yaitu:

  • Golongan petani. Menurut Weber mereka lebih religius. Hal-hal yang diperhatikan dalam menyampaikan pesan dakwah adalah dengan cara yang sederhana dan menghindarkan hal-hal yang abstrak, menggunakan lambang dan perumpamaan yang ada di lingkungan, dan tidak terikat dengan waktu dan tenaga.
  • Golongan pengrajin dan pedagang kecil. Sifat agamanya dilandasi pada perhitungan ekonomi dan rasional. Mereka lebih suka doa-doa yang memperlancar rejeki serta etika agama tentang bisnis. Mereka akan menolak keagamaan yang tidak rasional.
  • Golongan karyawan. Mereka cenderung mencari untung dan kenyamanan (opportinistic utilitarian). Makin tinggi kedudukan seseorang, ketaatan beragamanya semakin cenderung berbentuk formalitas.
  • Golongan kaum buruh. Mereka lebih menyuarakan teologi pembebasan. Mereka mengecam segala bentuk penindasan, ketidakadilan.
  • Golongan elit dan hartawan. Kecenderungan agama kaum ini lebih santai. Mereka haus kehormatan, sehingga menyukai pujian agama atas kekayaan mereka. Mereka setuju dengan doktrin Qodariyah, karena menghargai tindakan individu, kekayaan mereka adalah hasil kerja mereka. Karena masih menikmati kekayaan tersebut,maka mereka mudah menunda ketaatan beragama untuk hari tua.

Selanjutnya, antropologi dakwah bertujuan mencari batasan lebih empiris terhadap kajian dakwah dari sebuah keharusan teologis menjadi keharusan antropologis (kemanusiaan). Antropologi dakwah juga  bertujuan mencari batasan lebih empiris terhadap kajian dakwah dari sebuah keharusan sosial menjadi keharusan personal. Antropologi dakwah bertujuan membantu tercapainya tujuan dakwah yang berbasis budaya yang ada pada manusia dengan segenap cipta, rasa, dan karsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun