Sesudah itu karya-karya dalam bidang ilmu matematika, astrologi, dan ilmu bumi. Salah satu prestasi yang sangat fenomenal yang pernah ditorehkan oleh sarjana-sarjana Baitul Hikmah adalah keberhasilan dalam menentukan susunan peta bumi. Mereka tidak hanya sebatas menerjemahkan kitab-kitab ke dalam bahasa Arah, tapi juga menerjemahkan segala Bahasa negara yang tersebar dalam kumpulan masyarakat Islam.
 Kaum intelektual saat itu juga tidak hanya terpaku pada perannya menerjemahkan, pengunaan Ta'liq (pendapat kritis) pada buku-buku tersebut juga diberikan. Menafsirkan teori dalam pandangan kitab itu, menulis komentar sesuai konteks, menyempurnakan kekurangan dan mengoreksi kesalahan.Â
Kegiatan ini pada masa sekarang dinamakan dengan Tahqiq. Dalam waktu 150 tahun. cendekiawaan Arab berhasil menerjemahkan semua buku Yunani tentang sains dan filsafat yang tersedia saat itu. Bahasa Arab segera menggantikan Bahasa Yunani sebagai bahasa umum dalam penelitian ilmiah.
Kesimpulan
Bagi Dinasti Abbasiyah, kesadaran ilmu pengetahuan sangat tinggi di kalangan pejabat maupun rakyat nya juga. Rasa penasaran akan ilmu-ilmu bangsa asing melahirkan gerakan penerjemahan yang di sambut baik oleh kalangan intelektual saat itu.Â
Semangat yang patut di contoh menjadi intisari kemajuan zaman bahwa dunia ini tak mesti selalu mengenai agama, ilmu lain juga penting demi menyokong umat muslim pada kemajuan kerangka berpikir setiap aspek kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H