Mohon tunggu...
XAVIER QUENTIN PRANATA
XAVIER QUENTIN PRANATA Mohon Tunggu... Dosen - Pelukis kehidupan di kanvas jiwa

Penulis, Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nomor Urut

20 September 2018   20:11 Diperbarui: 20 September 2018   20:21 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika mendapat nomor satu, para pendukung gampang sekali membuat tagline atau bahasa iklan. Toh sudah menjadi nomor satu. Bagaimana jika mendapat nomor dua? No problem, karena angka itu, jika dipresentasikan lewat jari melambangkan huruf 'V' artinya 'Victory'. Kubu Jokowi-Ma'ruf---khususnya relawan---ngebet ingin dapat nomor ini karena kemenangan pada pilpres terdahulu yang mendapat nomor saya sama sehingga gampang berkata, "Salam dua jari!"

Bagi saya pribadi, menjadi nomor satu atau nomor dua, masing-masing punya plus minusnya. Apa minus jadi nomor satu? Di samping jadi bahan ejakan, "Tidak ada kecap yang nomor 2", menjadi yang nomor puncak bisa backfire. Kok bisa? Merasa nyaman dan tidak ada celah untuk mengembangkan diri.

Jika saya dapat nomor dua---bukan sekadar urutan, tetapi benar-benar kenyataan di lapangan---nomor itu memberi saya kesempatan untuk berusaha lebih keras lagi agar kelak bisa menjadi nomor satu. Lawan kata dari baik, bukanlah buruk, melainkan sempurna. Kok bisa? Soalnya ketika kita merasa sudah sempurna, buat apa capek-capek berusaha lagi?

Bagi Prabowo-Sandi maupun Jokowi-Ma'ruf, dan para pendukungnya, saya berharap nomor urut berapa pun yang mereka peroleh, hendaklah tetap menomor satukan kepentingan bangsa dan negara.

  • Xavier Quentin Pranata, yang senang melihat rajutan benang warna-warni yang membuat selendang nusantara bertambah indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun