Mohon tunggu...
Putri Afin Nurhayati
Putri Afin Nurhayati Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Biologi Masa Depan, Mencoba setia dengan berpihak pada alam, Penyambung suara hati bumi

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Makan Apa Hari Ini?

24 November 2020   14:58 Diperbarui: 24 November 2020   15:49 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Jangan lupa makan ya kamu.."

kubaca sekilas saat baru duduk menatap layar bergambar amphidromus. Sebuah pesan singkat yang tidak pernah absen dari layar smartphoneku.

sudah biasa diingatkan seperti itu, tapi sepertinya doi memang alarm yg baik jadi ya kuiyakan saja meskipun aku juga tidak tau pasti akan makan apa hari ini.

Pagi ini cukup cerah untuk berjalan keluar kos sambil berjalan membaca keadaan, tapi aku harus menunggu antaran galon yang akan dikirim pukul 08.00 dan benar saja, selepas dua rakaat kutegakkan ada chat masuk 

"ibu, saya sudah di bawah"

akhirnya, logistik untuk seminggu ke depan aman. Apalagi kalau bukan serba instan. Tapi bagiku air nomor satu, dan meskipun aku hanya menetap sebulan aku memilih galon, lebih ecofriendly katanya. hehe.

Selagi menunggu jadwal kuliah online, menanggapi chat masuk adalah pilihan yang lumrah apalagi saling hujat, haha sudah pasti menjadi topik yang tidak habis-habis

"aku sudah lama tidak makan sayur"

"ayo makan pecel"

"emg suka pecel?"

"suka"

"jangan-jangan maksudmu pecel lele"

"iya"

"padahal maksutku pecel sayur"

Pecel, olahan ringan yang terbuat dari beragam sayur yang hanya direbus kemudian disiram dengan saus kacang dan tambahan cinta. Haha karena sejujurnya aku tidak tau pasti komposisi dari saus kacang yang disiram pada sayur-mayur yang direbus itu. Sayurnya bebas, bisa sawi, kangkung, kacang panjang yg sudah pendek, kecambah, bunga Sesbania glandiflora aku lupa nama lokalnya wkwk, dan banyak lainnya. Biasa dimakan saat pagi hari, tapi juga tidak salah jika dimakan siang atau malam hari karena makanan ini rendah kalori dan kaya akan serat cocok untuk yang ingin menurunkan berat badan.

Pecel, olahan berat yang terdiri dari nasi, lalapan kubis, timun, kemangi dan kacang panjang, dan lele juga sambal jika suka. Makanan ini biasa dijual di malam hari, tapi sering juga ditemui pagi dan siang hari. Kaya akan protein dan juga lemak apalagi jika digorengnya dengan minyak yang berulang wah pasti akan kaya sekali dengan lemak, eheheh. Cocok dimakan untuk yang ingin menambah berat badan, ditambah es teh manis.

Dua hal yang berbeda namun sama nama. Tapi tahukah mana yang lebih dibutuhkan tubuh? Kaya protein atau kaya serat?

Manusia merupakan spesies yang mempunyai organ pencerna yang jelas dan sistematis mulai dari mulut, tenggorokan, lambung, usus, hingga anus. Sistem pencernaan pada manusia dibagi menjadi kimiawi dan mekanis. Organ pertama sebagai penerima makanan adalah mulut. Manusia memiliki organ mulut yang dilengkapi dengan gigi, lidah, dan rongga mulut sehingga memungkinkan untuk mencacah atau mengunyah makanan terlebih dahulu sebelum ditelan melewati kerongkongan dan masuk dalam lambung. Mulut manusia dewasa terdiri dari gigi molar, premolar, caninus dan incisivus. Jumlah gigi manusia dewasa maupun anak-anak akan menyesuaikan bahan makanan yang masuk dalam mulut. Pada hewan contohnya seperti singa yang lebih memakan daging karena memiliki taring yang kuat, simpanse yang memakan buah, dan buaya yang memakan daging. Begitu pun dengan mansia. 

Adakah yang masih ingat rumus gigi manusia dewasa?

Mari kita ulangi, gigi manusia dewasa terdiri dari 12 gigi molar (geraham besar), 8 gigi premolar (geraham kecil), 4 gigi caninus (taring), dan 8 gigi incisivus.

Namun, tahukah bahwa setiap yang diciptakan pasti tanpa kesia-siaan? begitu juga dengan penciptaan gigi manusia

Pola atau rumus gigi pada manusia tidak lepas dari makanan yang harus dikonsumsi, jumlah gigi geraham yang mendominasi daripada gigi taring mengindikasikan bahwa ada jenis-jenis makanan yang harus lebih banyak untuk dikonsumsi. Fungsi dari gigi geraham itu sendiri adalah untuk mengunyah dan mencacah material agar lebih kecil dan mudan dicerna, material yang cocok untuk dicerna atau diproses oleh gigi geraham adalah sayur, buah, dan biji yang merupakan produk dari tumbuhan. Berbeda hal dengan gigi taring yang dikhususkan untuk mencabik, mengoyak, atau merobek daging atau material yang memiliki tekstur lebih liat. Material berbahan daging tentu diperoleh dari hewan.

Mengapa manusia harus lebih banyak mengonsumsi sayur, buah, dan biji?

Pola pencernaan manusia berbeda dengan pola pencernaan pada hewan, terutama hewan ruminansia seperti sapi, kerbau, dan kambing. Pencernaan pada manusia tidak dikhususkan untuk membuat material tumbuhan menjadi lebih halus dan mudah dicerna, namun hal ini justru dibutuhkan untuk membantu pencernaan lebih lancar. Bingung? begini..

Manusia tidak dapat mencerna sayuran, namun butuh sayuran untuk melancarkan pencernaannya. Bahan organik dan sumber mineral sangat mudah ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Pencernaan manusia akan menyerap gizi dan mineral penting dari tumbuhan namun dengan cepat melepas serat yang tidak dapat dicerna, sehingga pemakan vegetarian akan lebih mudah untuk buang air besar. 

Beberapa penelitian mengenai diet pada pencernaan yang mirip dengan manusia, yaitu orang utan menyimpulkan bahwa buah dan sayur adalah diet terbaik untuk menjaga metabolisme tubuh tetap seimbang. Terlalu banyak mengonsumsi gula akan berdampak diabetes di usia dini. 

Namun, kebutuhan protein hewani juga harus tetap dioptimalkan, terutama kandungan protein yang berasal dari laut mereka mengandung banyak omega 3 yang baik untuk otak sehingga mampu membantu dalam meningkatkan kecerdasan.

Intinya, diperlukan keseimbangan dan kesesuaian terhadap alat dan bahan yang diproses. Seperti gigi dan makanan yang kita konsumsi

"jaga kesehatan ya"

singkat pesannya, hingga kita sama-sama larut dalam kesibukan hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun