Mohon tunggu...
clara w
clara w Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kekuatan Sentuhan Ibu: Bagaimana Ketersediaan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Mental Bayi

2 Juni 2024   00:40 Diperbarui: 2 Juni 2024   01:23 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hambatan yang umum terjadi adalah kelelahan fisik dan mental, stres dan kurangnya dukungan lingkungan. Ibu baru sering kali merasa terbebani dengan tanggung jawab baru dan perubahan drastis dalam tatanan kehidupan mereka, yang dapat mengganggu kemampuan mereka untuk terus memberikan perhatian emosional kepada bayinya. Selain itu, penyakit seperti depresi pascapersalinan dapat berdampak serius pada kemampuan ibu untuk berhubungan secara emosional dengan bayinya. Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi para ibu untuk mencari dukungan dari

keluarga, teman, dan profesional kesehatan. Dukungan ini dapat berupa bantuan praktis untuk merawatanak atau memberikan waktu luang bagi ibu. 

Konseling atau terapi juga dapat menjadi solusi bagi ibu yang mengalami kesulitan emosional, dengan memberikan mereka alat dan strategi untuk mengelola stres dan meningkatkan kesehatan mental. Kelompok dukungan bagi ibu baru juga dapat memberikan

ruang di mana para ibu dapat berbagi pengalaman dan menerima dukungan emosional dari orang-orang yang berada dalam situasi serupa. Dengan mendapatkan dukungan yang tepat dan menyadari pentingnya perawatan diri, ibu dapat lebih mempersiapkan diri secara mental untuk menciptakan dan memperkuat ikatan dengan anak, sehingga menjamin perkembangan mental dan emosional anak yang sehat. 

Referensi:

Fuertes, M., Almeida, R., Martelo, I., Barbosa, M., & Beeghly, M. (2024). It's You and Me: Infants' cross-modal communicative signals and mother-infant interactive behavior predict infant regulatory patterns in the still-face paradigm at 3 months. Infant Behavior & Development, 75, 101930. https://doi.org/10.1016/j.infbeh.2024.101930

Mastergeorge, A. M., Paschall, K., Loeb, S. R., & Dixon, A. (2014). The Still-Face Paradigm and bidirectionality: Associations with maternal sensitivity, self-esteem and infant emotional reactivity. Infant Behavior & Development, 37(3), 387--397. https://doi.org/10.1016/j.infbeh.2014.05.006

MacLean, P. C., Rynes, K. N., Aragn, C., Caprihan, A., Phillips, J. P., & Lowe, J. R. (2014). Mother--infant mutual eye gaze supports emotion regulation in infancy during the Still-Face paradigm. Infant Behavior & Development, 37(4), 512--522. https://doi.org/10.1016/j.infbeh.2014.06.008

Neuroscience News. (2022, February 25). Bond between mothers and their babies integral to infant development. https://neurosciencenews.com/bonding-neurodevelopment-20110/  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun