Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Bulutangkis Indonesia Pasti Jadi Pertandingan yang Ditunggu, Ini Sebabnya

17 Juni 2022   20:00 Diperbarui: 17 Juni 2022   20:05 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi, hingga dikala ini, senantiasa saja Indonesia jadi salah satu kiblat bulutangkis dunia, ya walaupun telah terdapat pula negara- negara yang sanggup menggeser dominasi Indonesia, semacam Cina misalnya.

Mengapa Indonesia jadi salah satu kiblat bulutangkis dunia? Ya sebab atlet- atletnya senantiasa menyumbang banyak prestasi di tingkat dunia. Apalagi, masa kejayaan bulutangkis Merah Putih telah diawali pada rentang 1960- 1970an.

Kala itu terdapat legenda- legenda bulutangkis Indonesia berbagai Rudy Hartono yang berhasil mengabadikan namanya dalam Guinness Book of World Record selaku pemegang rekor All England. Rudy sempat mencapai 8 gelar All England, 7 gelar di antara lain diraih secara beruntun dari 1967 hingga 1974.

Prestasi bulutangkis Indonesia di masa itu, terus bersinambung serta kesekian. Sehabis Rudy Hartono, terdapat pula Liem Swie King yang timbul selaku pemain top dunia di zona tunggal putra.

Liem Swie King sempat 33 bulan tidak tersentuh oleh kekalahan. Dia pula diketahui selaku pebulutangkis dengan pukulan smash yang sangat kokoh serta lompatan yang besar, sampai pukulannya dijuluki “King Smash”.

Liem sempat mencapai 3 gelar juara All England, 4 gelar juara SEA Permainan serta medali emas Asian Games Bangkok 1978. Liem pula sempat 6 kali membela regu Thomas Cup Indonesia dengan 3 kali di antara lain sukses membawakan Indonesia jadi juara.

Tidak hanya itu, terdapat pula nama- nama besar semacam Christian Hadinata, Rexy Mainaky/ Ricky Soebagja, Susi Susanti, Taufik Hidayat, sampai generasi dikala ini terdapat Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir, Kevin Sanjaya/ Marcus Gideon, Jonatan Christie, Anthony Ginting, hingga Gregoria Mariska.

Totalitas serta Euforia Masyarakat

Foto: freepik.com
Foto: freepik.com

Entah mengapa, bulutangkis memanglah jadi cabang berolahraga kesukaan sehabis sepakbola di Indonesia. Arena Istora senantiasa penuh bila kejuaraan tingkat dunia diselenggarakan, misalnya saja yang teratur dalam sebagian tahun terakhir adalan Indonesia Open.

Tiap kali pebulutangkis Indonesia berlaga, seisi tribun Istora senantiasa ramai dengan pendukung yang berperalatan lengkap. Terlebih dikala juara, euforia hendak terus menjadi rusak serta gempar, coba saja amati arak-arakan usai Owi/ Butet berhasil mencapai medali emas Olimpiade Rio 2016.

Apalagi, loyalitas serta sokongan penuh warga Indonesia terhadap atlet- atlet bulutangkisnya memanglah telah berlangsung semenjak dahulu. Memandang gigih perjuangan para atlet, terdapat saja pihak- pihak yang rela menggelontorkan dana guna membiayai si atlet tampak di pentas dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun