Rekan Juni adalah mentor terbaikku dalam dunia kaderisasi. Selama 2012 hingga 2014, dia membimbingku masuk ke dunia kaderisasi dengan sangat baik. Kemungkinan, posisiku di Waka. I PAC 2014-2016 adalah atas rekomendasi dari Rekan Juni.
Selama berproses di IPNU, hal yang mendominasi memoriku adalah tentang kepelatihan. Sebab, aku paling suka dengan suasana pelatihan. Berikut ini adalah berbagai pelatihan yang pernah ku ikuti di IPNU:
- Latihan Kader Muda (Lakmud) di Ngronggot tahun 2012 sbg Peserta
- Elite Special Trainer (EST) di Prambon tahun 2013 sbg Peserta
- Dikpel di Ngronggot tahun 2013 sbg Ketupel sekaligus Peserta
- Makesta Koalisi Timur PAC Ngronggot tahun 2013 sbg Panitia
- Makesta Koalisi Barat PAC Ngronggot 2013 sbg Pelatih
- EST tahun 2014 di SMK NU Pace sbg Pelatih
- Makesta di MTs Al Fattah Sawahan Nganjuk 2014 sbg Pelatih
- Makesta di MA Al Hidayah Termas tahun 2014 sbg Pelatih
- Lakmud PAC Ngronggot tahun 2014 sbg Panitia
- Latihan Kader Utama (Lakut) tahun 2014 di Kayen Kidul - Kab. Kediri sbg Peserta
- Latihan Kader Ulama (Lakut) tahun 2014 di Nganjuk sbg Panitia
- Dikpel di Ngronggot tahun 2015 sbg Steering Committee
- Makesta Tiga Koalisi di PAC Ngronggot 2015 sbg Steering Committee
- Trining Of Triner (TOT) PC Nganjuk tahun 2015 di Ngronggot sbg Peserta
- EST di Ngronggot tahun 2015 sbg Pelatih
- Makesta di salah satu MTs di Gondang tahun 2015 sbg Pelatih
- Lakmud di MA Al Hidayah Termas 2016 sbg Pelatih
- Latihan Pelatih (Latpel) tingkat I PC Nganjuk tahun 2016 sbg Ketua Panitia
- Makesta Raya PAC Ngronggot 2017 sbg Steering Committee
- Makesta Prambon di El Farabi thn 2018 sbg Pelatih (Tugas di Pos Jerit Malam)
- Makesta Tanjunganom di SMKN thn 2018 sbg Pelatih (Tugas di Pos Jerit Malam)
Selain itu, pada periode kepengurusan 2014-2016 PC IPNU Nganjuk, aku dimasukkan sebagai anggota Tim Kaderisasi Pimpinan Cabang untuk tingkat Pelatihan Lakmud. Selain aku, dalam tim tersebut ada banyak orang, antara lain: Misbah (Waka Kaderisasi PC IPNU saat itu), Ririn (Waka Kaderisasi PC IPPNU saat itu), Fiqhy, Rully, Arik, dan ditambah alumni Latpel I: Syafi'i Sulaiman, Amir, Tito, Iswanto, dan Evi.
Perjuangan Belum Berakhir
Setelah Demisioner sebagai Waka. I PAC IPNU Kec. Ngronggot, aku tak lantas hilang begitu saja. Walau pun tidak masuk ke kepengurusan Pimpinan Cabang (sebab aku tidak lagi berada di Nganjuk, yaitu sekarang di Malang), namun aku masih tidak bisa lepas bagitu saja dari PAC. Kemudian, tahun 2016 aku masih masuk di kepengurusan PAC sebagai anggota bidang kaderisasi untuk satu masa periode lagi. Jika dihitung, sebanarnya aku tiga periode menjabat di PAC, yaitu: (1) periode 2012-2014 sebagai anggota bidang kaderisasi; (2) periode 2014-2016 sebagai Waka. I; dan (3) periode 2016-2018 kembali sebagai anggota bidang kadrisasi.
Hal ini kumaksudkan untuk tetap mengikatku sebagai kader IPNU. Sebab, itu sudah menjadi prinsipku: "ikut organisasi secara totalitas atau tidak ikut sama sekali". Selain itu, ini juga panggilan hati terdalamku. Sebagai kader IPNU yang telah mengikuti tiga jenjang kaderisasi secara utuh (Makesta, Lakmud, dan Lakut), maka sudah seyogyanya aku menunjukkan militansi dan loyatilasku terhadap IPNU.
Sejak tahun 2016 aku berhijrah ke Malang, aku masih tetap menjaga komunikasi dengan IPNU di kampung halaman, entah itu dengan Ranting, PAC, atau pun PC. Di Malang, aku juga tetap mendampingi Kaderisasi PAC dan Kepengurusan Ranting menggunakan komunikasi digital. Dan setiap aku pulang kampung (satu bulan sekali), selalu kuhabiskan malamku bersama pengurus PAC dan Pengurus Ranting secara bergiliran.
Kemudian, untuk memenuhi tugas dan kewajibanku yang diamanatkan oleh organisasi (sebagai pengurus bidang kaderisasi dan pembina Ranting), aku fokus terhadap dua hal. Pertama, mengawal Ranting yang hidup, terutama Ranting Dadapan. Kedua, berkontribusi dalam publikasi kegiatan Ranting, PAC, maupun PC melalui media massa.
Namun, aku juga sadar diri, bahwa walau bagaimana pun, sebesar apa pun sumbangsihku di tempat rantau, masih tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang ada di lokasi secara langsung. Sehingga, amat sangat naif jika aku memarginalkan rekan-rekanku seperjuangan di Nganjuk sana dengan segelintir usahaku di sini (Malang).
Jadi, sebagai kader yang lahir dari Ranting Dadapan sehingga kini bisa seperti ini, kusampaikan: "semangat berjuang, dan mohon maaf karena kini aku tidak lagi bisa 100% berjuang dan berproses bersama kalian seperti dulu".
Namun, dapat kupastikan bahwa aku akan tetap bersama IPNU. Dan perjuanganku (kita) belum berakhir sampai detik ini, dan sampai kapan pun. Aku dan IPNU (kita dan IPNU) sudah terlanjur saling mencintai. Tidak ada satu alasan pun untuk kita perpisah, di mana pun dan kapan pun itu.