Hujan datang di pagi buta
Kala aku berusaha membuka mataÂ
Petrikor menguar alami mendamaikan sukma
Bagi jiwa yang kemarin temaram di beranda
Â
Dari balik jendela
Ku pandang rintiknya yang romantik
Denting suaranya nyaring senada dengan nadi
Seperti melodi yang menghianati sepi
Â
Ibu menelepon mengingatkan sudah subuh
Ah, rinduku mendadak terpelanting jatuh
Baru kemarin rasanya kusimpan ucapan sampai jumpa
Kini sudah lewat satu hari raya
Â
Lantas anganku menerawang bebas
Ke tepian sungai bersama sekawanan ternak
Di dusun jauh yang disembunyikan gunung kawi
Tempat anak-anak dan orang tua merasa paling diberkahi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!