Mohon tunggu...
Achmad Zamzami
Achmad Zamzami Mohon Tunggu... -

Achmad Zamzami\r\nASISTEN AHLI BIDANG KELEMBAGAAN\r\nKomisi Penyiaran Indonesia Pusat\r\n08111231926

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Gambaran Gatra Implementasi Profesi Penyiaran Guna Mencerdaskan Publik

18 Mei 2017   14:56 Diperbarui: 18 Mei 2017   15:11 1591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Perkembangan lingkungan strategis nasional, dapat dilihat secarakomprehensif dari perspektif asta gatra yang meliputi aspek alamiah (geografi,demografi, dan sumber kekayaan alam) dan sosial (ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya, dan pertahanan keamanan). Aspek alamiah pertama dilihat secarageografis dimana secara wilayah, Indonesia merupakan negara kepulauan yangterdiri dari pulau besar dan kecil yang terhampar di nusantara. Wilayah yang sedemikian luas dan terdiri dari pulau-pulau tentu membutuhkan konsolidasimasyarakat yang tidak mudah.Upaya untuk bersama-sama menjaga kesatuan danintegritas wilayah NKRI dapat didukung oleh dunia penyiaran melalui aktivitaspemancarluasan siaran atau tayangan yang berkualitas dan diarahkan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya membangun semangat persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI. Dalam implementasinya profesi penyiaran guna mencerdaskan publik dapat digambarkan melalui gatra-gatra[1] sebagaimana berikut:

1. Gatra Geografi

Posisi dan lokasi geografi suatu negara dapat memberikan petunjuk mengenai tempatnya di atas bumi yang memberikan gambaran tentang bentuk ke dalam dan bentuk ke luar. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau besar dan kecil yang terhampar di nusantara. Hal ini selaras dengan Deklarasi Juanda pada tahun 1957, Indonesia memiliki wilayah lautan seluas 5.83 juta km2 dan wilayah daratan dengan luas 2.03 juta km2. Wilayah yang sedemikian luas dan terdiri dari pulau-pulau tentu membutuhkan konsolidasi masyarakat yang tidak mudah. Upaya untuk bersama-sama menjaga kesatuan dan integritas wilayah NKRI dapat didukung oleh dunia penyiaran melalui aktivitas pemancar luasan siaran atau tayangan yang berkualitas dan diarahkan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya membangun semangat persatuan dan kesatuan demi keutahan NKRI.

2. Gatra Demografi

Demografi atau penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah. Hal ini merupakan modalitas penting yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan nasional . Penduduk yang besar bisa dimaknai sebagi sumber daya manusia yang potensial jika dibarengi dengan peningkatan kualitas masyarakat. Melalui program penyiaran yang mampu mencerdaskan publik, bukan tidak mungkin Indonesia dapat tampil sebagai bangsa besar yang samakin percaya diri menjadi pemimpin di kancah regional maupun internasional. Inilah tantangan profesi penyiaran untuk menjadikan masyarakat kita menjadi filter yang baik dan tingkat pemahaman yang tinggi di tengah arus informasi yang sedemikian deras dan bebas.

3. Gatra Sumber Kekayaan Alam

Kekayaan alam suatu negara adalah segala sumber dan potensi alam yang didapatkan di bumi, di laut, dan di udara yang berada di wilayah kekuasaan suatu negara. Hidup berkembang biak dan mempertahankan diri dengan cara memanfaatkan alam dan kekayaan yang didapat di tanah airnya merupakan naluri dan fungsi utama semua makhluk Tuhan. Setiap bangsa wajib mempersiapkan potensi alamnya sederajat dengan kemampuan bangsa lain, agar bentrokan ekonomi dan budaya di dunia modern ini sejauh mungkin dapat dihindari. Karena itu, di dalam pemanfaatannya tidak dapat dielakkan adanya ketergantungan antar negara di bidang sumber daya alam (International Interdependency of Natural Resources) yang dapat menimbulkan problem hubungan internasional.

Gatra ini menjadi unsur penting dalam profesi penyiaran karena melaui diseminasi informasi yang tepat mengenai pentingnya pelestarian dan pengelolaan alam Indonesia, kita dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti eksploitasi berlebihan terhadap kekayaan alam Indonesia dan penguasaan asing terhadap sumber daya alam sehingga merugikan negara dari sisi ekonomi dan ekologi. Alam Indonesia turut andil dalam kelangsungan penyiaran karena siaran dapat tersebar luas melalui sarana pemancar/transmisi di darat, laut atau di angkasa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel dan media lainnya untuk dapat diterima secara serentak oleh masyarakat. Oleh karena itulah sudah sepatutnya penyiaran juga dapat dipergunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pelestarian kekayaan alam Indonesia.

4. Gatra Ideologi

Ideologi adalah perangkat prinsip pengarahan (guiding principles) yang dijadikan dasar serta memberikan arah dan tujuan untuk dicapai dalam melangsungkan hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.

Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan sebagai kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan keteguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara.

Selama ini Pancasila telah menjadi ideologi yang memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, mempromosikan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, memperkokoh persatuan bangsa di tengah pluralisme, mengusung nilai kegotong royongan dan keadilan sosial dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan nasional. Dengan kemampuanya menjangkau masyarakat diseluruh nusantara, penyiaran seyogyanya mampu menjauhkan masyarakat dari godaan ideologi - ideologi global yang berpotensi mengancam identitas bangsa dan negara, seperti komunisme, radikalisme, neo-liberalisme dan neo-kapitalisme.

5. Gatra Politik

Politik dalam ilmu pengetahuan senantiasa dihubungkan dengan kekuatan atau kekuatan yang menjadi pusat perhatiannya. Masalah politik berada di dalam konteks negara, karena kekuasaan di dalam suatu negara berpusat pada pemerintahan negara. Oleh karena itu, perjuangan memperoleh kekuatan dalam pemerintahan terkadang berubah menjadi perjuangan menguasai pemerintah.

Kehidupan politik dapat dibagi menjadi dua sektor, yaitu sektor pemerintah dan sektor masyarakat. Masyarakat berfungsi sebagai in-put yaitu berwujud pertanyaan keinginan dan tuntutan masyarakat (social demand) sedangkan pemerintah berfungsi sebagai out-put yaitu menentukan kebijaksanaan umum yang bersifat keputusan politik (political decision). Lima fungsi utama suatu sistem politik yaitu : mempertahankan pola, mengatur dan menyelesaikan ketegangan atau konflik, penyesuaian, pencapaian tujuan, penyatuan (Integrasi).

Reformasi dan demokratisasi yang bekembang dewasa ini menjadi dnamika tersendiri yang juga berimplikasi pada media masa, termasuk penyiaran. Sejak reformasi didengungkan, segala macam kendala dan hambatan yang menghalangi kebebasan pers setelah dihapuskan. Stasiun TV baru diberi keluasaan untuk mengisi alokasi frekuensi yang tersedia secara maksimal dan puluhan radio baru diperbolehkan mengudara. Namun euforia ini berimbas pada urgensi regulasi penyiaran sebagai mekanisme kontrol. Apalagi semangat otonomi daerah turut mewarnai pembahasan RUU penyiaran seiring menguatnya konteks daerah dan demokratisasi penyiaran.

6. Gatra Ekonomi

Ekonomi adalah segala kegiatan pemerintah dan masyarakat di dalam pengelolaan faktor produksi yaitu bumi, sumber alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan management di dalam produksi serta distribusi barang dan jasa demi kesejahteraan rakyat, baik fisik material maupun mental spiritual.

Faktor yang mempengaruhi Ketahanan Nasional di bidang ekonomi berupa tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan terhadap kelangsungan ekonomi suatu bangsa pada hakikatnya ditujukan kepada faktor produksi dan pengolahannya. Oleh karena itu, pembinaan ekonomi pada dasarnya merupakan penentuan kebijakan ekonomi dan pembinaan faktor produksi serta pengolahannya di dalam produksi dan distribusi barang dan jasa baik di dalam negeri maupun dengan luar negeri.

7. Gatra Sosial Budaya

Istilah Sosial-budaya di dalam Ilmu Pengetahuan menunjuk kepada dua segi utama dari kehidupan bersama manusia, yaitu segi kemasyarakatan dan segi kebudayaan. Setiap masyarakat memiliki 4 unsur penting bagi eksistensinya, yaitu: Struktur Sosial, Pengawasan Sosial, Media Sosial, dan Standar Sosial. Sedangkan faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional di bidang sosial-budaya yaitu: Tradisi, Kepemimpinan Nasional, Tujuan Nasional, dan Kepribadian Nasional

Industri media yang dibangun dengan semangat kapitalisme cenderung berorientasi pada upaya penambahan modal melaui pesan-pesan produk iklan. Pesan-pesan kapitalisme yang disisipkan pada program televisi atau siaran radio secara perlahan mempengaruhi perilaku masyarakat yang berubah menjadi konsumtif, egois dan individualistis, serta senang dengan segala sesuatu yang serba instan. Belum lagi terpaan media yang mendorong masyarkat, terutama generasi muda, untuk mengadopsi budaya pop dari dunia barat. Dari sinilah sosial-budaya menjadi aspek penting yang tidak boleh dilupakan dalam membangun ketahanan nasional, dalam kaitanya dengan perkembangan penyiaran saat ini. Tayangan-tayangan asing bersifat hiburan yang sudah dapat dinikmati masyarakat sekarang, seperti HBO, Star Word, SciFi, AXN,dan lain-lain. Kebudayaan Indonesia yang sangat beragam dan mengandung nilai-nilai tradisi yang berbudi luhur tentu harus dilidungi. Karena itulah diperlukan sebuah arah penyiaran yang selaras dengan keterbukaan global namun tetap menjaga nilai-nilai bangsa.

8. Gatra pertahanan dan Keamanan

Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara serta keamanan perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.

Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional di bidang pertahanan keamanan ialah :Doktrin, Wawasan Nasional, Sistem Hankam, Geografi, Manusia, Integrasi Angkatan Bersenjata dan Rakyat, Pendidikan Kewiraan, Materiil, Iptek, Manajemen, Pengaruh luar negeri, dan Kepimpinan.

Meskipun kondisi pertahanan dan keamanan ditingkat nasional dan lokal masih cukup stabil, aman dan terkendali, namun Indonesia masih mengahadapi ancaman disintegrasi bangsa yang perlu diwaspadai. Konflik antar kelompok dan gerakan separatis masih menghantui stabilitas keamanan, bahkan keutuhan NKRI. Semangat persatuan dan kesatuan perlu terus ditingkatkan melalui eksistensi penyiaran sebagai media pemersatu bangsa.


[1])Siswaluyo , 2012 Draft 2, Pendidikan Kewarganegaraan, Wawasan Nusantara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun