Benar. Lepaskan saja. Mungkin memang setiap keraguan tidak seharusnya diperjuangkan. Sekarang mungkin sudah waktunya. Lagi pula aku tidak ingin memberatkanmu. Dan kepadamu, sepertinya aku cuma mau bilang ini.
Silakan pergi sejauh-jauhnya dan cobalah temukan dirimu seutuhnya. Jatuh cintalah kepada dirimu sampai sejatuh-jatuhnya. Aku tidak mau bilang bahwa aku akan menunggumu karena itu pasti akan membatasi kebebasanmu. Tapi kalau kamu memang yakin untuk kembali, aku pasti masih di sini. Cuma, kalau memang nanti kamu menemukan rumah yang nyaman di luar sana, silakan ditinggali. Rumahmu tidak harus selalu aku.Â
Aku memang sempat membayangkan dan sempat mengira kalau kita akan menua bersama. Tapi tenang saja, kalaupun akhirnya tidak, aku tidak akan merasa dikhianati. Sebab seringnya, cinta pertama memang tidak berakhir bahagia. Dan kalau memang akhirnya aku bukan jawaban dari setiap pertanyaanmu, mungkin aku adalah jawaban dari pemilik pertanyaan lain di luar sana, yang sama sepertimu, mungkin saat ini juga sedang ragu memilih bertahan atau meninggalkan. Kamu orang baik. Jadi di mana pun kamu berada, kamu pasti akan bertemu orang baik juga.Â
Dari mimpimu yang cuma bisa kamu kagumi tanpa pernah sungguh-sungguh kamu perjuangkan,
Selamat berjuang, kamu!
...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H