Mohon tunggu...
Karimatus Sahrozat
Karimatus Sahrozat Mohon Tunggu... Editor - Writer, Editor

Smile. It will bring you luck.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Teman (Kencan)

20 Oktober 2020   18:26 Diperbarui: 20 Oktober 2020   20:10 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
en.blog.symbaloo.com

"Sejak kapan kamu peduli sama surprise? Biasanya juga kamu kasih aku bunga bekas yang enggak jadi kamu kasih ke gebetan," katanya. Gue tertawa.

Cerita tentang Riza dan Abi dapat di baca di link ini.

...

Namanya May.

Perempuan yang sedang duduk di sebelah gue: May.

Gue bertemu dia dua tahun lalu. Dia orang pertama yang jadi pasangan kencan buta gue---seumur hidup gue pun, baru sekali gue kencan buta. Dua tahun lalu, di mata gue, dia cuma perempuan 25 tahun yang datang ke acara kencan buta karena dipaksa orang tua. Masih jelas di ingatan gue, dia kelihatan kikuk. 

Duduk dengan kaos pendek kedodoran warna pink yang dimasukkan ke dalam rok putih berenda sebawah lutut, dipadu dengan sepatu kets yang juga warna putih. Ditambah dengan dengan rambut pendek model bob tanpa poni dan mata bulat hitam yang kelihatannya punya cerita. Dia cantik. Dan kikuk.

Rasanya gue masih ingat betapa canggungnya suasana di antara kami hari itu. Di sebuah kafe lantai dua. Di meja paling ujung yang tepat menghadap ke jalan raya. 

Dia memesan segelas kopi yang sama sekali tidak dia sentuh sampai dia pamit pulang---setelah cukup dekat, gue tahu kalau dia memang tidak bisa minum kopi, dia cuma suka aromanya.

 Gue mungkin juga enggak akan lupa dengan dia yang tiba-tiba membahas Harry Potter untuk mencairkan suasana. Dia bertanya siapa karakter favorit gue di film Harry Potter. Gue asal memilih Harry. Waktu gue balik bertanya, entah kenapa, dia terlihat serius dan memilih Snape sebagai tokoh favorit. Dia kemudian pamit tiba-tiba setelah menerima telepon entah dari siapa.

Tapi siapa yang menyangka kalau kecanggungannya hari itu akan berubah jadi bahan olok-olok yang selalu bisa membuat gue tertawa. Siapa sangka, setelah kencan buta pertama yang dia anggap gagal total, kami bertemu lagi lima bulan kemudian. Tanpa sengaja. Tanpa diduga. Dan siapa sangka dia sekarang jadi teman baik gue. Teman yang selalu menyenangkan untuk diajak bercerita atau sekadar duduk bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun