Mohon tunggu...
yulia anna
yulia anna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta dan hobby menulis

Satu Keyakinan "berhasil"

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ketika Gula Berasa Micin

12 Mei 2020   21:56 Diperbarui: 12 Mei 2020   22:15 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iya mbah."

"Gula dan kopi ada di rak kecil."

Mataku berkeliaran mencari gula dan kopi yang kata si mbah ada dirak kecil.

"Mbah taruh dimana kopi dan gulanya? wadahnya kok sama semua". Didepan mata saya saat itu adalah beberapa blek biscuit yang sudah tidak ada biskuitnya dan digunakan oleh mbah wedok sebagai tempat gula, kopi, teh, dan beberapa pelengkap bumbu dapur lainnya. Menurut si Mbah Wedok, pakai blek bekas biscuit lengkap dengan tutupnya sih lebih aman dari gangguan cicak dan tikus. Sayangnya, blek biscuit itu tidak transparan sehingga untuk mengetahui isinya harus dibuka satu persatu.

"Ya di dalam blek. Cari lah disitu. Mbah masih repot. Kamu tidur kelamaan. Dibangunin berkali-kali gak bangun-bangun". Si Mbah mulai ngoceh.

"Hmmm...  kebanyakan blek. Gak ditulisi nama isinya lagi." Saya tidak bisa bergerak cepat karena harus membuka satu satu blek yang ada di rak itu. Dan beberapa saat kemudian saya berhasil menemukan apa yang saya cari. Gula dan kopi sudah didepan saya.  Saya pun dengan sigap membuat kopi yang mbah minta.

Beberapa menit kemudian suara sirine tanda berbuka pun berbunyi. Kamipun segera membatalkan puasa dengan minuman. Saya dan mbah wedok berbuka dengan air putih sedangkan mbah lanang langsung berbuka dengan kopi. Dan diluar dugaan saya, si mbah memuntahkan kopi buatan saya.

"Kenapa mbah?" Tanya saya keheranan.

"Nduk, kopinya kok begini? Rasanya kok aneh." Ucap mbah lanang

"Aneh?" Saya pun mengambil gelas berisi kopi dan mencicipi kopi buatan saya sendiri.

Huweeekkk.. Saya pun memuntahkan kopi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun