Mohon tunggu...
yulia anna
yulia anna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta dan hobby menulis

Satu Keyakinan "berhasil"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Sinergi Peran "3 in 1" untuk Pendidikan

20 April 2018   21:37 Diperbarui: 20 April 2018   21:39 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadi sebuah keprihatinan yang tak henti dirasakan oleh bangsa Indonesia. Kejadian dan peristiwa tentang penyimpangan sosial yang dilakukan oleh pelajar semakin hari semakin banyak. 

Tindakan dan perilaku yang tidak selayaknya dilakukan oleh peserta didik semakin sulit dikendalikan. Seyogyanya, tugas pelajar adalah belajar. Menyiapkan diri dengan membekali ilmu dan pengetahuan. 

Dunia pendidikan adalah dunianya pelajar. Pelajar adalah sumber daya manusia yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Dalam proses belajarnya hingga akhir, output yang diharapkan adalah SDM yang berkualitas yang mampu membawa bangsa ini semakin maju. Dunia pendidikan yang sudah dilalui dan sudah dijalani oleh bangsa ini pun semakin maju dan menyesuaikan dengan perkembangan yang ada.

Dalam perkembangannya, pendidikan berkembang bersama dengan kecanggihan tekhnologi. Dan yang kita lihat dinegeri ini adalah kecanggihan tekhnologi lebih cepat memberi pengaruh pada pelajar. Kecenderungan yang terjadi , perkembangan tekhnologi semakin memberi kemudahan bagi penggunanya untuk mengakses apapun disosial media. 

Kemudahan tanpa batas ini membelokkan arah dan pandangan penikmat kecanggihan tekhnologi itu sendiri, dalam hal ini adalah generasi muda, kearah yang negatif. Pelajar, terutama yang masih duduk di sekolah dasar semakin berani melakukan penyimpangan sosial. Mereka banyak melihat dan meniru apa yang mereka tonton melalui media. Dan yang semakin memprihatinkan lagi adalah perilaku penyimpangan sosial itu dilakukan dilingkungan sekolah.

Ketika dilingkungan sekolah itu terjadi penyimpangan sosial yang dilakukan oleh pelajar, mungkin terbersit dalam benak kita bahwa pelajar itu salah didikan. Pelajar yang bersangkutan gagal dididik dengan baik. 

Guru dan orang tua dipersalahkan. Rasa malu pun pasti dirasakan oleh para orang tua dan guru atas penyimpangan itu. Sekolah bukan lagi murni ajang belajar. Penyimpangan pelajar yang terjadi dilingkungan sekolah akan semakin mengikis kekuatan tujuan diterapkannya pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Pada akhirnya, guru akan menjadi sorotan publik. Sekolah tempat mereka belajarpun tak lepas dari sorotan.

Keberadaan guru disekolah adalah untuk mendidik agar anak didiknya memiliki bekal ilmu dan pengetahuan yang mampu menunjang tercapainya cita-cita. Ketika guru berada didepan kelas dan berhadapan dengan peserta didik, disitulah akan terlihat wajah-wajah masa depan bangsa. Guru diharapkan mampu memperjelas tujuan yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar tersebut. 

Sebagai guru yang tak hanya menyampaikan ilmu dan pengetahuannya, guru harus mampu memberikan apresiasi pada murid berupa penilaian dan pujian yang layak diterima oleh murid. 

Kreativitas guru juga diharapkan mampu menghidupkan suasana dan minat bagi murid nya dalam belajar. Hingga murid tidak akan merasa jenuh dan bosan dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru mereka.

Menyoroti penyimpangan sosial yang dilakukan oleh pelajar, tak hanya membaca permasalahan dari sisi keberadaan peran guru. Orang tua, sebagai rumah pertama dalam membentuk dan mendidik anak, memiliki peranan yang sama pentingnya dengan guru. Peranan orang tua semakin penting dalam membentuk pribadi dan karakter anak karena kedua orang tualah yang paling dekat dengan anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun