Mohon tunggu...
WIWI WINARSIH
WIWI WINARSIH Mohon Tunggu... -

wiwi adalah salah satu mahasiswa di S1 PGSD FKIP UNS kampus VI Kbm..saya sangat mnyukai segala hal tentang dunia pendidikan.Saya selalu mempunyai keyakinan bahwa saya akan selalu sukses dalam segala hal.....SMANGATTTTHHHHH!!!!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Harmoni, Struktur dan Ekspresi

27 Desember 2010   10:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:20 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

HARMONI

Harmoni merupakan paduan bunyi nyanyian atau permainan music yang menggunakan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi rendahnya dan dibunyikan secara serentak. Orang dapat menguasai harmoni jika praktik langsung secara terus- menerus untuk mencapai pemahaman dan pengertian mendalam. Latihan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan harmoni adalah bernyanyi, memainkan alat musik, berlatih atau menyusun aransemen music dari tingkat sederhana sampai tingkat lanjut.



  1. AKOR/ TRINADA/ TRIAD

Setiap nada dalam tangga nada hanya mempunyai arti dalam hubungannya dengan nada- nada lainnya. Jika nada hanya sendirian maka tidak berarti. Akor dapat diartikan sebagai susunan nada yang terdiri dari tiga nada (triad) atau lebih yang dibunyikan secara bersama sekaligus. Nada tersebut meliputi : nada alas (prime), nada ketiga (terts), dan nada kelima (kwint). Jika di atas suatu nada ditempatkan not ketiga dan kelima dari suatu tangga nada, maka kita mendapatkan suatu akor atau triad. Triad atau akor trinada merupakan sumber akor, nada paling bawah disebut nada alas atau nada alas yang dirangkai dengan nada- nada yang selaras (terts dan kwint)

Berdasarkan interval nada alas, terts, dan kwint, maka akor dibedakan menjadi :



  1. Akor Mayor, yaitu akor yang memiliki interval 2 + 11/2.


  2. Akor Minor, yaitu akor yang memiliki interval 11/2+2.


  3. Akor Berkurang, yaitu akor yang memiliki interval 11/2 + 11/2.


  4. Akor Berlebihan, yaitu akor yang memiliki interval 2+2.



  1. KEDUDUKAN TRINADA

Nada dapat dibunyikan tidak harus urut sesuai dengan urutan tangga nada, disebut dengan akor inverse. Kedudukan nada- nada dalam akor adalah :

g a b c’ d’ e’ f’ nada kelima (kwint)

e f g a b c’ d’ nada ketiga (terts)

c d e f g a b nada alas

Nada- nada dalam akor tersebut jika dibunyikan bersama- sama dapat bolak- balik, tetapi jika dibunyikan sendiri- sendiri , maka nada tersebut tidak boleh dibalik kecuali memang disengaja untuk mempermanis lagu atau untuk variasi.



  1. FUNGSI AKOR



  1. Akor Primer, yaitu akor I (tonika), IV (sub dominan), dan akor V (dominan). Kelompok akor ini mempunyai peranan paling penting dibandingkan kelompok akor pembantu. Dalam akor I, terdapat akor tonika jenis mayor dan akor tonika jenis minor. Dalam akor V, terdapat akor dominan jenis mayor 5-7-2 dan akor dominan minor 3-5-7. Dalam akor IV, terdapat sub dominan dan sub dominan minor.


  2. Akor Sekunder (Pembantu)

Dalam akor sekunder terdapat akor pembantu pada tangga nada mayor. Yang termasuk dalam jajaran akor pembantu adalah akor II, III, dan IV. Akor tonika dibantu dengan akor VI, akor IV atau sub dominan dibantu oleh akor II, dan akor V atau dominan dibantu oleh akor III. Selain itu, ada akor pembantu pada tangga nada minor. Akor- akor pembantu pada tangga nada mayor berjenis minor, maka untuk akor bantu pada tangga nada minor tentunya dapat dibalik bahwa akor mayor dapat menjadi akor pembantu akor minor, hal ini disebabkan karena persaudaraan antar akor. Selanjutnya ada akor- akor janggal (disonan), yaitu akor yang setidaknya memuat satu nada yang tidak selaras.



  1. KADENS



  1. Kadens tidak sempurna, kadens ini terjadi jika lagu berhenti dengan akor dominan yang didahului oleh akor tonika ( T D ).


  2. Kadens Otentik (Biasa), kadens ini terjadi pada lagu yag berhenti dengan akor T yang didahului D ( D T ).



  1. TEKSTUR

Tekstur merupakan bentuk jaringan yang berupa penggabungan unsure- unsur musik melodi dan harmoni yang menghasilkan mutu suara. Bentuk tekstur :



  1. Unisono, bentu sajian ini semua anggota menyajikan melodi yang sama dari awal sampai akhir lagu. Sajiannya menggunakan suara tunggal. Penyajian bentuk ini kurang memberi keindahan musical tetapi sangat praktis.


  2. Homofoni, dapat dilakukan dengan dua suara, tiga suara, atau empat suara. Lagu pokok hanya dipegang oleh salah satu jalur suara, maka suara- suara lain harus menyadari bahwa mereka berfungsi membantu pemegang melodi lagu pokok. Jika melodi pokok terdapat pada sopran, maka dalam susunan SATB biasanya alto mempunyai bagian yang paling tidak enak, sehingga penyanyi pada bagian ini perlu memiliki ketrampilan solfego.


  3. Polifoni, penyajiannya terdiri dari berbagai jalur suara, tiap jalur Nampak seakan- akan berjalan tanpa memperhatikan lainya, namun secara keseluruhan tetap merupakan satu kesatuan yang harmonis.


  4. Kanon, Penyanyi dibagi pada beberapa kelompok sesuai dengan ketentuan lagunya. Tiap kelompok menyanyikan sebuah lagu yang sama secara bergantian dengan selang waktu yang ditentukan. Penyajian ini hanya sesuai untuk lagu- lagu tertentu yang memang berjenis kanon.

STRUKTUR LAGU

Struktur lagu merupakan susunan dan hubungan antara unsure music dalam suatu lagu sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Untuk memahami struktur lagu dapat diperbandingkan dengan struktur kalimat dalam bahasa. Jumlah kalimat music bergantung pada panjang pendeknya lagu. Lagu yang sederhana terdiri dari empat atau delapan birama.



  1. UNSUR- UNSUR STRUKTUR LAGU

Unsur- unsure lagu terdiri dari motif, frasa,kalimat music, fungsi frasa, dan hubungan frasa. Motif merupakan bentuk pola irama dan melodi yang pendek tetapi mempunyai arti. Motif berguna untuk member arah tertentu pada melodi yang memberi hidup pada suatu komposisi.

Frasa merupakan bagian dari kalimat music seperti halnya bagian kalimat dalam bahasa. Sepasang frase dapat membentuk kalimat music, frasa pertama biasanya berhenti pada kadens tidak sempurna yang membutuhkan penyelesaian, frasa ini disebut frasa antecedent. Frasa anteseden ini sebagai pembuka dalam suatu kalimat, dapat juga dikatakan sebagai bagian pertanyaan yang memerlukan jawaban segera atau penyelesaian segera dengan frasa selanjutnya atau frasa konsekuen, atau frasa kesimpulan, atau frasa jawaban. Selain itu, unsure lagu juga mempunyai bentuk hubungan yang berupa repetisi, pengulangan bervariasi, penambahan baru yang berlawanan. Pengulangan tersebut terjadi baik dalam pengulangan motif, frase, ataupun pada kalimat.



  1. BENTUK LAGU

Seperti yang telah kita ketahui, ada 3 bentuk lagu yaitu bentuk tunggal, biner, dan ternair. Bentuk tunggal hanya terdiri dari satu bagian, bila terpaksa terdiri dari dua bagian , maka bagian ke dua merupakan perulangan/ repetisi. Pada bentuk biner, terdiri dari dua bentuk yang pada bait pertama berbeda dengan bait yang kedua. Sedangkan pada bentuk ternier, terbagi menjadi dua macam, yaitu lagu yang menyerupai bentuk biner tetapi tidak dapat berhenti di akhir bagian II dan lagu yang memang terdiri dari tiga bentuk yang biasanya termasuk lagu tingkat tinggi.



  1. EKSPRESI

Ekspresi merupakan ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa tempo, dinamik, dan warna nada. Tempo merupakan kecepatan lagu dan perubahan- perubahan kecepatan lagu. Jenis tempo ada 3, yaitu tempo lambat, sedang, dan cepat. Sedangkan pada dinamik, dinamik merupakan tanda untuk menyatakan tingkat volume suara atau keras lunaknya serta perubahan keras lunaknya. Dinamik terdapat bermacam- macam variasi yang disesuaikan dengan corak dan syair lagu- lagu yang dinyanyikan. Tanda dinamik ada 4 macam, yaitu tanda dinamik untuk pernyataan keras, lunak, campuran antara keras dan lunak, serta tanda dinamik untuk pernyataan salah. Selain itu, warna nada juga mempunyai peranan dalam ekspresi. Warna nada adalah ciri khas bunyi yang terdengar bermacam- macam, yang dihasilkan oleh bahan sumber bunyi yang berbeda- beda.

Cara memproduksi nada ada bermacam- macam, diantaranya dengan memainkan alat- alat musik dan dengan memproduksi nada. Macam alat musik dapat dikelompokan menjadi 6, diantaranya dengan suara manusia, alat music berdawai, alat tiup logam, alat music tiup kayu, alat music perkusi, dan alat music keyboard. Disamping berbagai macam alat dan tempat memproduksi nada itu dilakukan, masih ada teknik memproduksi nada seperti : legato, yaitu membunyikan melodi dengan nada- nada bersambung. Staccato, yaitu memperpendek bunyi nada- nada sehingga terputus- putus. Arpeggio, yaitu memainkan nada- nada akor secara berurutan dimulai dari nada terendah, Glisendo, yaitu memainkan tangga nada cepat dengan gerak meluncur, dan vibrato, yaitu menyanyi dengan perubahan berkala.

By : Winarsih (VD)

X7210167

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun