Mohon tunggu...
Teguh Suprayogi
Teguh Suprayogi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terapis

La ilaha illallah

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Hari Buruh di Jogja Rusuh!

2 Mei 2018   00:07 Diperbarui: 2 Mei 2018   08:51 2750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peringatan Hari Buruh di Jogja hari Selasa kemarin (1 Mei 2018) diwarnai unjukrasa yang berakhir anarkis. Para pelaku yang terdiri dari beberapa elemen mahasiswa dengan jumlah seratusan orang lebih merusak dan membakar pos polisi lalu lintas di simpang tiga jalan Laksda Adi Sucipto depan Universitas Islam Negeri (UIN) Jogja.

Aksi unjukrasa yang dilakukan siang menjelang sore hari sekitar pukul 15.00 berisi orasi berbagai macam tuntutan seperti yang tertulis di poster dan spanduk yang mereka bawa, seperti turunkan BBM, stop NYIA (New Yogyakarta International Airport) atau bandara baru Jogja, hapus tanah SG dan PAG (Sultan Ground dan Pakualaman Ground) 

molotov- yasin disanggupi/ICJ
molotov- yasin disanggupi/ICJ
Sayangnya unjukrasa ini sepertinya sudah dipersiapkan untuk dibuat rusuh, beberapa botol bom molotov telah dipersiapkan, kata-kata provokasi dibuat dibeberapa dinding jalan. Pengamanan yang kurang maksimal dari aparat membuat aksi anarkis ini sempat terjadi. Pos polisi hancur dan terbakar di bagian dalamnya.

"Bunuh Sultan"

Sungguh, ini kata-kata provokasi yang sangat keterlaluan di Hari Buruh kali ini. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Sri Sultan Hamengkubuwono ke X sebagai pewaris tahta keraton dan gubernur DIY masih cukup dihormati oleh sebagian besar masyarakat Jogja.

yasin disanggupi/ICJ
yasin disanggupi/ICJ
Ketika ada aksi unjukrasa yang berisi kata-kata seperti ini, banyak masyarakat yang sakit hati, bukan simpati yang didapat, malah masyakarat bersama aparat akhirnya ikut mengamankan para provokator dan pelaku anarkis, sehingga petang hari kondisi bisa aman dan terkendali, setelah membuat kemacetan panjang dibeberapa ruas jalan Jogja, apalagi tepat hari libur tanggal merah.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sebagai warga Jogja saya pribadi sangat menyayangkan kejadian kali ini. Unjukrasa yang semestinya bisa disalurkan dengan baik dan positif ditunggangi oknum-oknum tak bertanggungjawab yang mendompleng pada peringatan hari Buruh untuk melampiaskan kekecewaan pada Raja dan Gubernur Jogja dengan cara sangat tidak sopan, kurangajar dan tak berpendidikan.

Semoga aparat bisa mengusut tuntas dalang dibalik aksi anarkis ini, menghukum dengan adil para pelakunya, biar tak terulang lagi. Agar Jogjaku tetap aman dan istimewa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun