[caption id="attachment_366417" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi pengobatan chipractic (Shutterstock)"][/caption]
Secara sederhana, chiropractic atau kiropraksi adalah salah satu pengobatan 'alternatif' dengan memperbaiki kesalahan pada susunan tulang belakang agar tidak mengganggu fungsi saraf, sehingga tubuh bisa menyembuhkan dirinya sendiri tanpa obat atau operasi. Terapisnya disebut chiropractor atau kiropraktor.
[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="tulangbelakang/capitalchiro.com"]
Berbeda dengan pengobatan alternatif umumnya yang bisa dilakukan dengan menempuh pendidikan relatif singkat, seorang kiropraktor sebelum praktik harus menempuh pendidikan layaknya seorang dokter, seperti di negara Kanada, untuk memperoleh gelar Doctorate in Chiropractic (D.C) atau Doctor of Chiropractic setidaknya harus menempuh pendidikan 7 tahun di universitas.
Tidak berbeda jauh dengan negara-negara lain yang sudah maju pendidikan ilmu kiropraksinya seperti Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara di Eropa. Di Indonesia sendiri dari informasi yang penulis dapat dari teman, ada pendidikan kiropraksi dengan syarat minimal seorang dokter, baik dokter umum atau spesialis.
[caption id="attachment_366401" align="aligncenter" width="300" caption="sistem saraf/searcpp.com"]
Cara kerja kiropraksi
Ilmu yang dikenalkan pertama kali oleh DD Palmer dari Amerika Serikat ini adalah dengan mengoreksi atau membetulkan persendian. Berkurangnya pergerakan salah satu sendi tulang belakang akan mengiritasi sistem saraf,
yang akan menganggu fungsinya sebagai pengontrol setiap sel, organ, dan sistem tubuh sehingga fungsi jaringan dan organ tidak bekerja optimal.
Ada berbagai cara untuk melakukan koreksi pada sendi tulang belakang, dengan menggunakan tangan langsung atau alat yang didesain khusus. Teknik disesuaikan dengan kasus yang dialami serta usia pasiennya. Koreksi membetulkan sendi tulang belakang ke posisi yang normal dan menghindari kerusakan jaringan di kemudian hari. Jika fungsi saraf telah normal maka tubuh akan membantu kesembuhannya sendiri.
[caption id="attachment_366403" align="aligncenter" width="300" caption="koreksi/riversideonline.com"]
Apakah ada efek sampingnya?
Dalam pengobatan apa pun baik medis atau pengobatan alternatif tidak ada yang bisa menjamin seratus persen aman. Siapa pun pasien yang berobat mesti berhati-hati dengan semua cara pengobatan yang akan dijalani. Pastikan dokter atau terapis yang melakukan pengobatan atau terapinya benar-benar ahlinya untuk menghindari resiko yang timbul di kemudian hari. Kiropraksi terasuk pengobatan yang relatif aman jika dilakukan oleh ahlinya.
Pastikan juga isi dompet anda benar-benar mencukupi untuk membayar pengobatan ini. Klinik kiropraksi di Indonesia masih sedikit dengan ahli yang kebanyakan dari luar negeri dengan tarif sekali pertemuan 600-1 juta
sedangkan untuk kiropraktor lokal sekitar 300-600 ribu!