[caption id="attachment_394993" align="aligncenter" width="300" caption="Dr.Zakir Naik/peacetv.tv"][/caption]
Dr.Zakir Naik, president of the Islamic Research Foundation of India, mendapat
penghargaan King Faisal International Prize (KFIP) untuk kategori Service to Islam
atau Pelayanan untuk Islam. Pengumuman disampaikan oleh Gubernur Mekkah,
Pangeran Khaled Al Faisal dan Sekretaris Jenderal KFIP, Abdullah Othaimeen
di Al Khozama Center Riyadh, Saudi Arabia pada hari Selasa malam (03/02/2015)
King Faisal Award merupakan anugerah tahunan yang disponsori King Faisal
Foundation kepada orang-orang yang berdedikasi dan memberi kontribusi yang
positif dengan lima kategori, Service to Islam, Islamic studies, Arabic Linguage
and Literature, Science, Medicine. Pertama kali diberikan pada tahun 1979.
Dari Indonesia sendiri tercatat Dr. Mohammad Natsir pernah menerima peng-
hargaan ini untuk kategori Service to Islam pada tahun 1980.
Hadiah Medali Emas 200 Gram dan Uang 2,4 Milyar
Bersama empat penerima penghargaan lainnya, masing-masing mendapat hadiah
sertifikat, medali emas seberat 200 gram serta uang tunai senilai SR750.000
atau setara 2,4 milyar rupiah (kurs 1 riyal = 3200 rupiah). Dr. Zakir Naik dinilai
sebagai ilmuwan Islam diluar Arab yang terkenal mempunyai keahlian dalam
bidang ilmu perbandingan agama.
Pendiri channel TV dengan nama Peace TV ini merupakan satu-satunya siaran
di dunia yang mengkhususkan acara pada perbandingan agama dengan jumlah
penonton yang cukup besar. Videonya di Youtube juga tersebar cukup banyak.
Biografi Singkat Dr.Zakir Naik
Nama asli beliau adalah Zakir Abdul Karim, lahir pada 18 Oktober 1965 di Mumbai
(Bombay pada waktu itu) beliau adalah seorang pembicara umum Muslim India,
dan penulis keislaman serta ilmu perbandingan agama. Profesi sesungguhnya
adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery
(MBBS) dari Maharashtra, tapi sejak 1991 ia telah menjadi seorang ulama yang
terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama.
Selain hapal Al Quran serta hadist Shahih Bukhari Muslim, beliau juga menguasai
kitab Weda, Tripitaka, Bhagavad Gita. Sudah mengislamkan ribuan Hindu India
dan mampu mengkoreksi pastur dan pendeta jika mereka salah dalam mengutip
ayat-ayat dalam Bibble atau Injil. Jika sudah diatas podium, semua hafalan kitab-
kitabnya serasa mengalir bagai air bah.
Terinspirasi Ahmed Deedat
Beliau mengatakan terinpirasi oleh Ahmed Deedat yang telah aktif berdakwah
selama 40 tahun. Tujuannya adalah berkonsentrasi pada remaja Muslim
berpendidikan yang mulai meragukan agamanya sendiri dan merasa agamanya
telah kuno, selain itu adalah tugas setiap Muslim untuk menghilangkan kesalah-
pahaman tentang Islam untuk melawan apa yang ia anggap sebagai bias anti-
Islam oleh media Barat setelah serangan 11 September 2001 terhadap Amerika.
Namun Dr.Zakir Naik tidak banyak memiliki agenda Debat Terbuka seperti halnya
Ahmed Deedat, hampir semua tantangan debat terbuka yang dilayangkan oleh
beliau tidak mendapat respon dari gereja-gereja, karena inilah Zakir Naik dijuluki
dengan “Ahmed Deedat Plus” karena telah membuat Pastur-Pastur merasa ngeri
berhadapan dengan beliau.
Tak ada satupun tokoh non muslim yang mampu mematahkan argumennya saat
berdebat karena Dr. Zakir Naik menggunakan "kitab suci" mereka sendiri untuk
mematahkan argumentasi sang lawan. Bahkan Wikipedia menuliskan bahwa setelah
Paus Benediktus XVI ceramah di bulan September 2006, Dr. Zakir Naik menantang
debat publik langsung dengannya. Paus menerima ajakan ini tapi dengan satu
syarat, Dr. Zakir Naik harus berpedoman Al Quran saja, bukan Bible.
Dr.Zakir Naik merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada umat Muslim.
Dengan segala kemampuan beliau banyak umat non muslim yang tercerahkan,
mendapat pengetahuan tentang Islam yang positif, menjadi lantaran masuk
Islamnya orang-orang yang masih ragu terhadap Islam dan semua kelebihan
lainnya. Tentu tak semuanya senang dengan ilmu yang dimiliki beliau. Semoga
Allah menjaganya dari makar dan musuh Islam dan beliau tetap istiqomah
dengan jalan dakwahnya.
Dammam, 05/02/2015
sumber : arabnews.com, peace TV, wikipedia