Sebagai Renungan Mendalam
Sesungguhnya, rasa kemanusiaan menjadi tercabik-cabik, ketika melihat keadaan seperti itu. Tak ada kekhususan apapun, bagi keluarga sekalipun, untuk mendekat selama di Rumah Sakit, yang pada umumnya akan memberi spirit bagi yang sakit, hingga memberi penghormatan terakhir di Rumah Duka hingga ke pemakaman.
Namun inilah menjadi sebuah renungan, yang mau tidak mau harus diterima, dan menjadi kelaziman baru. Walaupun tak sesuai lagi dengan tradisi, adat istiadat dan budaya maupun peradaban yang sebelumnya berlaku. Seolah tiba saatnya pada situasi melazimkan yang tak lazim.
Oleh sebab itu, menghindari terkena virus mematikan ini, dan saling menjaga anggota keluarga menjadi sangat penting. Tak bisa lagi ada yang acuh tak acuh pada pergerakan anggota keluarga. Semuanya harus saling peduli secara aktif. Saling deteksi dan saling mencegah, jika terpaksa melakukan sesuatu pekerjaan ditengah peraturan Pemerintah melalui PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Virus Corona bisa terkurangi, jika seluruh anggota masyarakat tanpa terkecuali, dan bersama-sama memutus rantai penyebarannya. Virus mematikan ini tak pernah bisa terdeteksi oleh mata, tak bisa terdeteksi segera oleh tubuh.Â
Dan virus ini tanpa terasa mengendap dan berkembang biak dulu di tubuh seseorang, baru bisa diketahui gejalanya, jika sudah diperiksa tenaga medis. Itupun jika penanganan pemeriksaannya dapat berjalan cepat. Sebab ada antrian dan birokrasi yang mempengaruhi prosesnya. Panjangnya waktu proses inipun menjadi sesuatu yang tak lazim yang harus diterima.
Karena itu, lebih baik mematuhi aturan, dan menjaga diri dan anggota keluarga, meningkatkan imun tubuh dan megikuti segala protokoler kebersihan tubuh, daripada sudah terkena virus, namun tak ada lagi yang bisa diperbuat, dari mulai masuk ke Rumah Sakit hingga ke pemakaman. Hanya dadah-dadah dengan penuh linangan airmata, dan rasa pilu di dada yang menyesak, dan tak dapat terkatakan apapun...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H