3.Wawancara eksklusif (exclusive interview), yaitu wawancara yang dilakukan secara khusus –tidak bersama wartawan dari media lain.
4.Wawancara sambil lalu (casual interview), yaitu wawancara “secara kebetulan”, tidak ada perjanjian dulu dengan narasumber, misalnya mewawacarai seorang pejabat sebelum, setelah, atau di tengah berlangsungnya sebuah acara.
5.Wawancara jalanan (man-in-the street interview) –disebut pula “wawancara on the spot”– yaitu wawancara di tempat kejadian dengan berbagai narasumber, misalnya di lokasi kebakaran.
6.Wawancara tertulis –dilakukan via email atau bentuk komunikasi tertulis lainnya.
7.Wawancara “cegat pintu” (door stop interview), yaitu wawancara dengan cara “mencegat” narasumber di sebuah tempat, misal tersangka korupsi yang baru keluar dari ruang interogasi KPK.
ØTeknik-Teknik Wawancara
Para praktisi jurnalisme (wartawan) umumnya sependapat, tidak ada kiat mutlak wawancara jurnalistik. Setiap wartawan emiliki trik atau cara tersendiri guna menemui dan memancing narasumber untuk berbicara.
·Namun demikian, secara umum teknik wawancara meliputi tiga tahap, yaitu:
1.Persiapan
2.Pelaksanaan
3.Pasca-Wawancara