Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Arab Saudi Memasuki Resesi Ekonomi

2 Februari 2017   07:27 Diperbarui: 2 Februari 2017   10:01 2351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lalu bagaimana?" tanya saya

"I choose not to sign!" dengan tegas, rekan yang dulu pernah sama-sama mengajar di salah satu Universitas khusus perempuan di salah satu kota Industri di Saudi menjawab. Berbeda dengan saya yang memutuskan untuk resign jauh-jauh hari sebelum surat perpanjang kontrak kerja diberikan. Rekan saya itu, memilih menunggu, dan saat surat kontrak kerja yang baru sampai di tangannya, betapa kagetnya beliau gegara salah satu poin terpenting dalam surat kontrak kerja berbeda bunyinya: "nilai nominal salary terpotong 50%" alias menjadi setengahnya, belum lagi segala bonus dan fasilitas yang tiba-tiba ikutan raib.

Sebagai associate proffesor, rekan saya ini, telah bekerja di Saudi selama hampir 7 tahun dengan kontrak kerja keluarga (familly contract), gajinya 40,000 Sr satu bulan, ditambah bonus satu bulan gaji setiap 3 bulan sekali. Selain itu, beliau juga mendapat fasilitias lain salah satunya rumah lengkap dengan isinya, Jadi kontrak kerjanya bisa dibilang sangat memuaskan. Makanya beliau bertahan sampai 7 tahun kerja. 

Namun apalah daya, kini beliau memilih tak memperpanjang kontrak kerja lagi, dan pulang ke negaranya, yang saat ini baru saja punya presiden baru.

Cerita tentang, banyaknya expat di Saudi yang memilih tak memperpanjang kontrak kerja, menjadi topik hangat di forum expat Saudi. Selama ini, para expat di Saudi hampir tak pernah mengeluhkan kontrak kerja mereka, apa yang mau dikeluhkan coba? dengan kontrak kerja keluarga inilah rata-rata imbalan kerja mereka.

Catatan: Imbalan kerja yang saya tulis ini tak semua terdapat di kontrak kerja, tergantung Institusi dan perusahaan yang memperkerjakan. Di Institusi tempat saya pernah kerja mengajar, inilah imbalan kerjanya :

1. Mendapat gaji lumayan.
2. Fasilitas rumah beserta isinya.
3. Bebas biaya kesehatan, bebas biaya iqamah, gaji bebas tax, bebas biaya pendidikan anak di semua sekolah pemerintah saudi.
4. Bonus gaji tiap 3 bulan sekali, dan bagi para expat yang kerjaannya mengajar, masa liburan sekolah sekitar 60 haripun adalah  masa para expat pulang ke negara masing masing untuk liburan, tapi gaji tetap diberikan, dan satu lagi, expat di saudi diberikan end of year service yang besarnya juga satu bulan gaji setiap tahun.

Apalagi yang mesti dikeluhkan bukan? tapi sekarang lain ceritanya. Ada apa?

***

Saudi Memasuki Resesi Ekonomi

Sudah beberapa tahun, Saudi melawan para gerilyawan Houtis di Yaman sana, sampai saat ini belum keliatan perang ini akan berakhir segera. Biaya perang yang mahal ditambah harga minyak yang tak setinggi dulu (dulu pernah mencapai 100$ satu barel) berimbas pada perekonomian Saudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun