Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mampukah Saudi Tanpa Pekerja Migran Sektor Nonformal?

6 Desember 2015   21:58 Diperbarui: 7 Desember 2015   10:07 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi pagi, saya sempat dengerin diskusi disalah satu radio di Saudi, yang membahas  tentang 'Melihat Saudi dari kaca mata 15 tahun yang akan datang '

Salah satu topik bahasan adalah : Over Population.

Dari diskusi tersebut, dibilang kalau penyebab over population di saudi, salah satunya adalah pekerja migrant terutama sektor non formal yang jumlahnya meningkat setiap tahun.

Dan  menurut beberapa  peserta diskusi mengusulkan : lebih baik di-eliminasi saja keberadaaannya, demi menekan angka populasi di Saudi yang terus meningkat dalam 15 tahun mendatang. Karena ada program Sauditisasi yang saat ini sedang dicanangkan katanya.

Sebagai informasi jumlah pekerja migrant sektor non formal di Saudi, menurut laporan Human Right Watch sudah mencapai hampir 9 juta orang per-tahun 2013.

Yang membuat kening saya berkerut adalah : solusi menekan angka populasi di Saudi yang katanya dengan eliminasi pekerja migrant sektor non formal itu.

Yang benar saja?

Mudahnya bilang, eliminasi, dan eliminasi, apakah mereka  yang bilang eliminasi ini,  melihat akar masalahnya, dan lagi apakah mereka pernah bertanya, kenapa pula keberadaan pekerja migrant dari mulai sektor formal sampai non formal di saudi itu sampai bejibun banyaknya?

Satu point penting yang terlewat dalam diskusi itu : Mampukah Saudi tanpa pekerja migrant sektor non formal,walaupun mereka punya program sauditisasi?

Mari kita bicara realita.

Saudi Arabia,

Apa yang ada dalam bayangan anda, jika Saudi Arabia terlintas dalam kepala?

Negara kaya minyak dan mineral alam, negara yang selalu membangun, karena memang pembangunan seakan gak ada habisnya di saudi,dari kota kecil sampai kota besar mudah sekali kita temukan alat berat dan gedung yang tengah dibangun. Saudi juga masuk katagori negara kaya, dengan tingkat kemiskinan paling rendah dibandingkan negara arab tetangganya.

Saudi mendatangkan pekerja dari seluruh dunia, berbondong bondong tenaga kerja datang ke Saudi, mengisi berbagai sektor lapangan formal dan non formal, dari mulai Insinyur sampai Tukang ledeng, dari mulai Supir sampai Tukang kebun, tak ketinggalan dari mulai Dosen sampai pembatu rumah tangga.

Lalu bagaimana kehidupan ala saudi?

Contoh hidup ala saudi, generally speaking: para madam, tak perlu beberes rumah apalagi masak, sudah ada Mbak yang bantu asal  Indonesia atau asal Afrika, dan para pria saudi punya mobil mewah lebih dari satu, kadang sudah lengkap dengan supir dari India.

Atau begini :

Di Saudi hendak bepergian dengan taksi limo, tinggal sewa lengkap dengan supir dari Pakistan.

Oh yaaa.... adalagi kebun belakang rumah mereka perlu dirapihkan, tak usah kawatir karena sudah ada tukang kebun dari Bangladesh yang mengurusi, belum lagi kalau kebetulan lapar tak mau makanan rumah, angkat telpon, pesan langsung dari restorant ala India, yang makanannya siap dan langsung antar sampai depan pintu.

Mobil kotor perlu dicuci, gampang tak usah mereka berjibaku turun tangan berkotor kotor membersihkan, minta saja pekerja non formal pria yang dengan senang hati, mencucikan mobil mereka  dengan bayaran 100-250Sr perbulan.

Mudah bukan? tapi tunggu...masih ada lagi yang harus kita lihat.

Setiap hari, pekerja non formal-lah yang sibuk membersihkan jalanan dan kota, agar selalu terlihat bersih dan rapih, tak usah jauh jauh, petugas kebersihan di kampus tempat saya 'nguli' semua adalah pekerja migrant, tak ada warga saudi asli, saya lihat rela kerja pegang sapu dan kain pel.

Dan gak itu saja, membersihkan  lingkungan dengan cara gotong royong tak pernah saya lihat terjadi di saudi. Tak pernah ada beritanya, wong 'sampah' mobil sepanjang Madinah Road Jeddah akibat banjir beberapa saat lalu, masih belum dibersihkan sampai artikel ini saya tulis, apakah para saudi rela membersihkan bangkai mobil itu sendiri? I dont think so....

Saya pernah iseng tanya,

Apakah ada diantara mahasiswi tempat saya ngajar yang mau bekerja sebagai domestic workres ? jawaban langsung..noooo wayyyy....kenapa? karena mind set mereka domestic workers, pekerjaan jenis sektor non formal adalah pekerjaan level bawah. Rata rata anak muda Saudi, inginnya level kerja yang top top, tak mau memulai sukses dengan memulai kerja from scracth.

Pekerjaan level non formal ala bersih bersih, sampai  saat ini semua di-isi pekerja migrant. Walau memang ada orang saudi yang kerja di bagian security,bagian kasir, atau penjaga toko, tapi jumlahnya sangat kecil, dibandingkan jumlah lapangan kerjanya. Karena mind set-nya orang saudi itu, sudah tersetting, kalau pekerjaan level non formal bukan jenis pekerjaan untuk mereka.

Ini artinya, program sauditisasi yang saat ini sedang dicanangkan, tak mampu terealisasi pada sektor kerja level bawah alias non formal. Ini artinya Saudi tak akan mampu, tanpa keberadaan pekerja migrant sektor non formal.

Melihat realita ini,

Bukan omongan bijak, demi menekan over populasi dalam jangka waktu 15 tahun dari sekarang di saudi, maka pekerja migrant  sektor non formal itu harus di eliminasi.

Pekerja migrant non formal begitulah sebutan mereka,  terlihat dihampir semua sektor kehidupan saudi, mereka ada dimana mana, banyak jumlahnya , dan karena sangking banyaknya, keberadaan mereka kadang tak terlihat pentingnya oleh para saudi sendiri.

Saudi harus mempertimbangkan lagi keberadaan mereka, sebagai elemen penting dalam kehidupan mereka-- sorry koreksi : sebagai elemen penting dalam semua sektor kehidupan mereka.

Pernahkah Saudi berpikir : tanpa  keberadaan para pekerja migrant sektor non formal, tak akan terbayang seperti apakah saudi 15 tahun mendatang, terlepas dari pundi riyal demi riyal yang dikumpulkan para pekerja migrant sektor non formal tersebut,alasan yang membuat mereka rela datang jauh jauh ke saudi.

Daripada sibuk menyarankan eliminasi, alangkah lebih baiknya,  meminta kementrian tenaga kerja saudi untuk lebih  memperhatikan hukum tenaga kerja saudi dengan memberikan perlindungan kepada Tenaga kerja migrant terutama sektor non formal. Karena selama ini hukum tenaga kerja saudi belum mampu melindungi mereka.

==Sisi82==

foto : guardian.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun