Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora featured

MOS Hanya " Nge-Top" di Indonesia?

28 Juli 2015   02:09 Diperbarui: 19 Juli 2016   00:14 2461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masa Orientasi Siswa. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Tahun ajaran baru  di Indonesia, ramai dengan topik MOS. Topik yang juga ramai di bahas di Kompasiana dengan bertebarannya artikel tentang MOS---Masa Orientasi Siswa---

Baiklah, ini membuat saya ikutan nulis artikel tentang MOS juga. Gak ada maksud apapun, hanya sharing pengalaman yaaa, dengan menyisakan pertanyaan diakhir artikel. Terima kasih sudah membaca.

Saya dan MOS.

"Dikerjain" senior masa masa orientasi tentu saja pernah saya alami, saat pertama menjadi siswa SMP dan SMU. Waktu SMP saya diharuskan membuat kacamata sendiri berwarna"purple" dan diwajibkan membuat surat cinta untuk salah satu senior cowok setiap hari dimulai hari kedua MOS ---coba itu yaaa umur saya masih jalan 12 tahun disuruh buat surat cinta oiii--manalah saya kenal cinta cinta.....tapi ndelalah-nya  saya turutin semua permintaan para senior itu...dengan meminta bantuan kakak saya untuk menuliskannya, kalau gak buat : Takut dikerjain senior lebih lanjut.Pengalaman MOS saya masa SMP selain "dikerjain senior" di kelas guru tetap memberikan materi tentang tata krama, seinget saya,kayak penataran dan ada modulnya.

Masuk SMU saya juga mengalami MOS, "dikerjain" juga oleh senior mesti buat telor ceplok tapi kuningnya gak boleh ditengah, mesti  ngapalin salah satu lagunya artis band barat : creep-nya Radiohead--yang kalau saya inget lagi sungguh membuat meringis, lagu itu? "Who are the creep?"  tapi yaaa saya cuma ikutan koor nyanyi ajah bareng sesama siswa MOS. Pas SMU MOS-nya ada pengenalan materi juga di kelas oleh guru, setiap hari 2 kali. Materinya sama, tata krama dan saya juga diberi modul.

Dalam memori saya MOS---jika memang ini disebut MOS--- lebih ke " dikerjain oleh senior" dibandingkan ingatan tentang apa saja materi yang diberikan guru saat MOS yang jujur saja saya sudah tak ingat.

Pas masa perkuliahan, saya sempat kuliah di salah satu Uni, daerah Grogol, tapi saya menolak ikutan MOS, dan saya memang hanya setahun "nguli" disana,jadi tak punya pengalaman disini.

Kalau dipikir dan nanya lagi : Apakah semua yang saya lakukan saat MOS dulu ada kaitannya dengan pengenalan menjadi siswa?  lah.... status saya sudah menjadi siswa sejak hari pertama masuk SD, tapi masih juga diorientasi dan dikenalkan menjadi siswa, dua kali lagi yaitu pas masuk SMP dan masuk SMU! dan para senior itu,mereka juga kan sama dengan saya statusnya, sama sama berstatus  siswa hanya beda tahun masuknya saja, nah mereka ikutan juga memberikan pengenalan menjadi siswa ala mereka .....ala senior,dan sekolah juga memberi ijin lohhh..kok bisa yaaa?

------------------------------------------------------------

Anak saya, kebetulan tak bersekolah di Indonesia, karena kami memang tak tinggal di Indonesia, cerita tentang  semua hal  terkait dengan MOS di Indonesia, membuat saya ingin share-pengalaman, bagaimana sih saat anak saya masuk sekolah dihari pertama mereka.

MOS dan Hari pertama masuk sekolah di Saudi.

Mengantarkan anak saat hari pertama masuk sekolah di Saudi, tak ada persiapan khusus. Di Saudi, hari pertama masuk sekolah untuk siswa kelas satu SD, mereka akan dikumpulkan di ruang auditorium sekolah. Disinilah masa orientasi siswa selama satu minggu dimulai, kegiatan lebih banyak di-isi permainan, berkompetisi, dan pengenalan oleh sekolah diwakili guru, setiap siswa telah ditentukan kelasnya masing masing, 1A,1B, dst dan siswa  diberi tanda pengenal yang  berupa informasi  nama siswa, kelas, dan alamat serta nomer telepon orang tua.

Semua sekolah di Saudi, dipisah siswa laki laki dan siswa perempuan, guru dan petugas admin-nya juga masing masing sesuai gender. Selama masa orientasi yang seminggu itu,orangtua diijinkan menemani putra putri mereka. Untuk para ayah kadang harus off ngantor beberapa jam sehari untuk menemani putranya. Untuk ibu menemani putri mereka juga. Nah..karena dimasa orientasi siswa, para orangtua boleh menemani anak-nya, disinilah para orang tua bisa melihat langsung kegiatan apa saja, yang anak mereka lakukan selama masa orientasi itu, terkadang orang tua juga dilibatkan dalam permainan, suasana-nya akrab antara siswa,guru dan orangtua.

Masuk SMP dan SMU, sudah tak ada lagi masa orientasi siswa di Saudi, putri saya malah menolak saya temani hari pertamanya masuk sekolah di salah satu Mutawasid tahfidz quran--SMP khusus penghapal alquran-- dia hanya di drop ayah di gerbang sekolah, dan sudah..itu saja. Minggu pertama sekolah, tak ada kewajiban harus bawa ini itu, cerita disuruh senior ini itu,  tak pernah pulang bawa modul pengenalan siswa atau orientasi yang diberikan guru.

Saat saya tanya apa kegiatan hari pertamanya di sekolah, putri saya menjawab :" cuma liat nama sesuai kelas dipapan pengumuman, truss cari kelasnya, ketemu kelasnya ibu wali kelas sudah menunggu dikelas masing masing,berkenalan dengan teman dan wali kelas, dibagiin buku, dan bebasssss...sampai waktunya pulang"

Kebetulan saya mengajar part time di salah satu Universitas khusus perempuan di Saudi, dan selama 2 tahun ini, saya tak pernah melihat ada kegiatan MOS atau perpeloncoan yang dilakukan mahasiswi di sana. Tak pernah melihat ada mahasiswi yang datang dengan memakai atribut lucu di minggu pertama mereka "nguli". Universitas  memang punya kelas preparatory, tapi ini bukan kelas orientasi, kelas ini dikhususkan untuk mahasiswi mempersiapkan bahasa inggris mereka, karena di Saudi bahasa pengantar mengajar di Uni menggunakan bahasa inggris. Tapi tak ada kelas atau course khusus orientasi menjadi mahasiswa pernah saya dengar di Saudi.

Artinya MOS di Saudi hanya dilaksanakan minggu pertama masuk sekolah dasar saja. Khusus untuk  siswa kelas satu tentu saja.

MOS dan Hari pertama masuk sekolah di Australia.

Saat mengantar putra saya masuk sekolah  SD di hari pertamanya di Sydney, saya juga tak mesti mempersiapkan sesuatu yang khusus. Di Australia sekolah SD dimulai dengan kelas kindergarten disingkat KG usia mereka biasanya 5 tahun lebih sampai usia 6 tahunan.Kalau di Indonesia KG setara dengan TK nol besar.

Masa sebelum usia sekolah anak biasanya dimasukkan ke preschool yang jumlah hari sekolah untuk anak terserah orangtua, Alasannya biasanya biaya,beberapa preschool di Australia tarif dibayar per-jam. Jadi tidak gratis yaaa.

Minggu pertama untuk kelas KG orang tua biasanya menemani anak mereka beberapa hari, tapi tak ada yang ikutan masuk kelas, boleh menunggu diluar kelas saja. Ada anak yang  menangis dihari pertama, anak saya termasuk didalamnya, butuh sabar dari saya dan guru untuk menenangkkan dia, tapi hari selanjutnya, anak saya bersemangat sekali ke sekolah. Kegiatan dikelas KG di minggu pertama adalah pengenalan siswa,guru, dan berbagai permainan yang melibatkan siswa dan guru.

Bagaimana dengan MOS di masa SMP dan SMU ?

Saat saya bertanya tentang MOS ke adik ipar saya yang The Aussie itu, dia malah tak mengerti MOS yang saya maksud. Masa high school tak ada istilah MOS atau orientasi katanya, masuk sekolah saja seperti biasa. Beberapa hari pertama sekolah mungkin tak ada kegiatan belajar mengajar, tapi tak ada kegiatan orientasi. Ada banyak pengumuman kegiatan siswa yang bisa mereka liat sendiri dan ikuti ditempel disepanjang papan pengumuman. Tapi tak ada kegiatan MOS seperti MOS yang pernah saya alami saat saya sekolah di Indonesia dulu.

Di Universitas bagaimana?

Hari pertama saya "nguli" di salah satu Uni di Sdyney, memang ada kegiatan MOS atau Students Orientation istilahnya. Tapi tak ada kegiatan perpeloncoan dimana harus bawa ini itu, dibentak senior, dihukum senior, semua tak ada. Yang ada hanya : saya dikelompokkan sesuai major atau jurusan,lalu saling mengenalkan diri ada senior yang siap membantu dan menjawab pertanyaan di kelompok kita itu. Diajak keliling sekitaran Uni, diberitahu kemana dan siapa yang harus ditemui jika kita butuh pertolongan.

MOS-nya tidak berlangsung dikelas, ada memang kegiatan camping diluar Uni selama 2 hari yang merupakan bagian dari MOS tapi ini dibebaskan untuk siswa yang tertarik ikutan saja. Tak mau ikutan juga tak akan mendapat hukuman, mungkin hanya miss the chance to get to know more.

MOS hanya ngetop di Indonesia?

Membaca banyak berita tentang MOS bahkan menjadi topik bahasan khusus di Kompasiana, saya jadi bertanya sendiri, apakah di Indonesia MOS ini memang demikian top-nya? apanya yang ngetop?

Apakah memang di Indonesia itu butuh persiapan khusus untuk MOS ? kenapa?

Beberapa tahun yang lalu, saya malah denger ada MOS untuk mahasiswa sampai mengambil korban jiwa, kok bisa?

MOS yang bagaimanakah yang dilaksanakan di banyak sekolah dan Uni di Indonesia? Apakah MOS yang identik dengan "dikerjain ala lucu lucu-an" oleh senior, gegara senior juga dulu di "kerjain ala lucu lucu-an" oleh seniornya juga. Apa yang ini?

Apakah MOS ini memang dibutuhkan setiap kali masuk sekolah, dari SD, SMP, sampai SMU. Ehhh masuk kuliah masih kena MOS juga...gak cukup hanya sekali ajah ngalamin MOS oiiii. Selama statusnya siswa kelas pertama, silahkan ikut MOS, mahasiswa baru silahkan nikmati MOS, para senior disekolah dan Uni bahkan sampai membuat panitia khusus MOS setiap tahun ajaran baru lohhhh....begitukah?

Jujur sih, saya gak begitu ngerti bagaimana  mekanisme pelaksanaan MOS sebenarnya, dari kepanjangannya MOS = Masa Orientasi Siswa, jadi kalau saya artikan sendiri dalam kaca mata saya  MOS artinya Masa dimana siswa diberi orientasi, pertanyaanya : Orientasi apa dan yang bagaimana?

Jika MOS diisi dengan kegiatan yang benar pengenalan untuk siswa tentang apa dan bagaimana sekolahnya masing masing, ini bisa menjadi kegiatan tahunan, dan jika sekolah melibatkan siswa senior dalam pelaksanaan MOS, senior harus diawasi, program MOS ala senior ini bagaimana pelaksanaanya?  sekolah harus tau dan bertanggung jawab.

Jika MOS hanya berisi kegiatan "dikerjain ala lucu lucu-an " oleh senior, mendingan dihentikan saja MOS itu, tak ada untungnya juga MOS kayak gini, hanyaevil circle yang gak akan berhenti,junior dikerjain  senior, begitu terus setiap tahun. MOS yang kayak gini lebih banyak saya dengar dilakukan oleh Mahasiswa. Stop saja.

Orientasi mahasiswa baru sejatinya hanya berupa pengenalan kepada mahasiswa tentang dunia kemahasiswaan yang beda dengan dunia siswa ala sekolah. Masa orientasi untuk mahasiwa adalah masa masa transisi, tanpa kekerasan tentu saja. MOS yang kayak gini ok..lanjutkan!!

Oh yaaa...selama saya tinggal di Saudi, dan di Australia, MOS tak menjadi bahasan berita khusus lohhh. Tak "ngetop" untuk dijadikan berita.

Ini membuat saya bertanya tanya MOS hanya "ngetop" di Indonesia?

--Sisi82--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun