Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cara Saudi Melawan Buta Huruf

25 Desember 2014   22:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:27 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peta Saudi Arabia (m.theepochtimes.com)

Putri pertama saya  bercerita bahwa dia baru saja punya teman baru di sekolahnya, putri saya bersekolah di SMP Saudi khusus Penghapal Alquran untuk Putri , saat ini putri saya baru kelas satu SMP, seperti kebiasaan yang sudah sudah putri saya memang selalu membawa pulang cerita apa dan bagaimana dia sekolah. Termasuk cerita tentang teman baru di sekolahnya, saat saya bertanya siapa nama teman barunya itu, dia bilang "Her name is Eeman--bukan nama sebenarnya--- tapi kami semua disekolah memanggil dia "Nenek Eeman"! Tentu saja saya langsung tegur putri saya dengan bilang tidak baik memanggil teman sebaya dengan panggilan yang tidak pantas, tapi putri saya langsung bilang " I didnt, Mom..She is really a Granny"

Dan dia pun bercerita, bahwa hari itu wali kelasnya datang ke kelas dengan ditemani Nenek Eeman, dan memperkenalkan Nenek Eeman sebagai murid baru di Sekolah mereka, kebetulan "kelas khusus" belum dimulai jadi untuk sementara Nenek Eeman ditempatkan di kelas bareng dengan anak saya. Putri saya juga bercerita bahwa teman temannya antusias sekali dengan teman baru mereka itu, Menarik!

Cara Saudi Melawan Buta Huruf :

Saudi memang sedang berupaya untuk melawan buta huruf, warga saudi yang dulunya tidak sempat belajar di sekolah tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis diberikan kesempatan lagi untuk kembali ke sekolah, mengulang semua pelajaran, kurikulum yang digunakan sama dengan sekolah normal biasa, dengan test dan ulangan umum di akhir semester dan juga pemberian rapor. Adapun cara yang dilakukan Pemerintah terkait adalah :

1. Membuka kelas khusus untuk usia lepas sekolah

Di sekolah anak saya baik yang SD khusus putra atau SMP khusus putri disediakan kelas  khusus untuk warga saudi yang telah lewat usia sekolah untuk kembali belajar kembali ke sekolah, selain itu ada juga kelas khusus untuk anak berkebutuhan khusus -- ini sangat baik karena anak berkebutuhan khusus tidak akan merasa mereka berbeda dari murid yang lain--. Walau begitu pemerintah Saudi tetap menyediakan juga sekolah khusus untuk mereka dari SD-SMA jika orangtua tidak mau memasukkan anak berkebutuhan khusus ke sekolah normal biasa.

2. Membuka Kelas Sore bagi yang tidak bisa hadir di Kelas khusus pagi hari.

Rumah saya, kebetulan dekat dengan sekolah SD Umum khusus putri, dan saya tahu setiap sore sekolah dasar itu membuka kelas untuk siswa lepas usia sekolah yang pesertanya adalah wanita-wanita yang usianya hampir sama dengan ibu saya, mereka orang saudi asli. Mereka saya lihat tampak bersemangat saat turun dari bis sekolah yang, mengantar dan menjemput. Oh iya kelas sore ini hanya untuk orang saudi asli, karena saat saya mencoba mendaftarkan diri, pihak sekolah tidak bisa menerima saya, niat saya memang ingin belajar bahasa arab dan mempelajari kurikulum sesuai mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Saudi untuk bekal mengajar anak saya, tetapi apa boleh buat saya ditolak karena bukan orang saudi asli, TETAPI, mereka menawarkan saya kelas bahasa arab dan menghapal alquran yang biasanya dibuka di lokal mesjid setempat, gratis!

3. Pendidikan Gratis, Buku Sekolah Gratis, dari SD- PT

Di Saudi pendidikan di sekolah pemerintah tidak dikenakan biaya apapun, dan siswa juga dibekali semua buku pelajaran masing masing gratis dari mulai SD-Perguruan Tinggi. Selain itu Pemerintah Saudi juga mengeluarkan program beasiswa untuk para mahasiswa yang ingin melanjutkan studi mereka ke luar negeri, ada test-nya tentu saja, dan biasanya sesudahnya para mahasiswa lulusan luar negri saat mereka kembali ke Saudi, akan ditempatkan kerja sesuai akademik masing masing, selama 5 tahun, baru setekahnya bebas bekerja dimanapun mereka mau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun