Peta Saudi Arabia (m.theepochtimes.com)
Putri pertama saya bercerita bahwa dia baru saja punya teman baru di sekolahnya, putri saya bersekolah di SMP Saudi khusus Penghapal Alquran untuk Putri , saat ini putri saya baru kelas satu SMP, seperti kebiasaan yang sudah sudah putri saya memang selalu membawa pulang cerita apa dan bagaimana dia sekolah. Termasuk cerita tentang teman baru di sekolahnya, saat saya bertanya siapa nama teman barunya itu, dia bilang "Her name is Eeman--bukan nama sebenarnya--- tapi kami semua disekolah memanggil dia "Nenek Eeman"! Tentu saja saya langsung tegur putri saya dengan bilang tidak baik memanggil teman sebaya dengan panggilan yang tidak pantas, tapi putri saya langsung bilang " I didnt, Mom..She is really a Granny"
Dan dia pun bercerita, bahwa hari itu wali kelasnya datang ke kelas dengan ditemani Nenek Eeman, dan memperkenalkan Nenek Eeman sebagai murid baru di Sekolah mereka, kebetulan "kelas khusus" belum dimulai jadi untuk sementara Nenek Eeman ditempatkan di kelas bareng dengan anak saya. Putri saya juga bercerita bahwa teman temannya antusias sekali dengan teman baru mereka itu, Menarik!
Cara Saudi Melawan Buta Huruf :
Saudi memang sedang berupaya untuk melawan buta huruf, warga saudi yang dulunya tidak sempat belajar di sekolah tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis diberikan kesempatan lagi untuk kembali ke sekolah, mengulang semua pelajaran, kurikulum yang digunakan sama dengan sekolah normal biasa, dengan test dan ulangan umum di akhir semester dan juga pemberian rapor. Adapun cara yang dilakukan Pemerintah terkait adalah :
1. Membuka kelas khusus untuk usia lepas sekolah
Di sekolah anak saya baik yang SD khusus putra atau SMP khusus putri disediakan kelas khusus untuk warga saudi yang telah lewat usia sekolah untuk kembali belajar kembali ke sekolah, selain itu ada juga kelas khusus untuk anak berkebutuhan khusus -- ini sangat baik karena anak berkebutuhan khusus tidak akan merasa mereka berbeda dari murid yang lain--. Walau begitu pemerintah Saudi tetap menyediakan juga sekolah khusus untuk mereka dari SD-SMA jika orangtua tidak mau memasukkan anak berkebutuhan khusus ke sekolah normal biasa.
2. Membuka Kelas Sore bagi yang tidak bisa hadir di Kelas khusus pagi hari.
Rumah saya, kebetulan dekat dengan sekolah SD Umum khusus putri, dan saya tahu setiap sore sekolah dasar itu membuka kelas untuk siswa lepas usia sekolah yang pesertanya adalah wanita-wanita yang usianya hampir sama dengan ibu saya, mereka orang saudi asli. Mereka saya lihat tampak bersemangat saat turun dari bis sekolah yang, mengantar dan menjemput. Oh iya kelas sore ini hanya untuk orang saudi asli, karena saat saya mencoba mendaftarkan diri, pihak sekolah tidak bisa menerima saya, niat saya memang ingin belajar bahasa arab dan mempelajari kurikulum sesuai mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Saudi untuk bekal mengajar anak saya, tetapi apa boleh buat saya ditolak karena bukan orang saudi asli, TETAPI, mereka menawarkan saya kelas bahasa arab dan menghapal alquran yang biasanya dibuka di lokal mesjid setempat, gratis!
3. Pendidikan Gratis, Buku Sekolah Gratis, dari SD- PT
Di Saudi pendidikan di sekolah pemerintah tidak dikenakan biaya apapun, dan siswa juga dibekali semua buku pelajaran masing masing gratis dari mulai SD-Perguruan Tinggi. Selain itu Pemerintah Saudi juga mengeluarkan program beasiswa untuk para mahasiswa yang ingin melanjutkan studi mereka ke luar negeri, ada test-nya tentu saja, dan biasanya sesudahnya para mahasiswa lulusan luar negri saat mereka kembali ke Saudi, akan ditempatkan kerja sesuai akademik masing masing, selama 5 tahun, baru setekahnya bebas bekerja dimanapun mereka mau.
Apakah Saudi berhasil menurunkan angka buta huruf dinegara mereka?
Tentu saja, menurut surat kabar arab news, Kementrian pendidikan Saudi mengumumkan bahwa angka buta huruf di Saudi turun 61% sepanjang 9 tahun terakhir, dengan nilai rata rata buta huruf untuk para pria di saudi adalah 4 % dan untuk wanitanya adalah 10%. Dan Kementrian Pendidikan Saudi, menargetkan angka itu akan naik lagi sekitar 6% tahun 2015 nanti, Sangat Optimis dan ini perlu.
Bagaimana dengan Indonesia? semoga saja dengan pemerintahan yang sudah baru ini, mampu angka buta huruf bisa terus ditekan. Dengan membuat program yang mampu menarik minat masyarakat yang putus sekolah untuk kembali ke sekolah tanpa melihat usia mereka, Karena dalam belajar itu ada pepatah You never to Old to be Young.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H