yang tiada dapat kita kunjungi sekalipun hanya dalam mimpi.
Mungkin mereka mirip orang tuanya ,
namun jangan memaksa mereka menyerupai orang tuanya
Sebab kehidupan tidak berjalan mundur
ataupun tenggelam ke masa lampau.
Orang tua hanya sebagai pelepas busur
anak panah yg melesatkan anaknya lepas
Sang pemanah membidik sasaran keabadian, dia merentangkanmu dengan KUASA NYA
Hingga anak panah itu melasat jauh dan cepat, bersuka citalah dalam rentangan sang pemanah, sebab dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat."
Renungan itu menyentuh kalbuku, histori pengalaman 38 tahun menjadi anak dan 6 tahun menjadi seorang papa, mengarahkan mata batinku kepada bayi-bayi itu
Bayi-bayi mungil itu hanya lahir dengan tali pusar danpengharapan kedunia ini tanpa diberi kesempatan untuk memilih, saat mereka pertama menangis seakan ingin kembali masuk kedalam rahim bundanya, kurang lebih Sembilan bulan diri mereka begitu terlindung didalam kandungan yang sangat aman dan nyaman, dengan penuh kasih sayanghingga pada saatnya mereka dilahirkan kedunia dalam sebuah proses diambang batas kehidupan.
Proses kehidupan manusia tidak seperti makhluk ciptaan Tuhan lainnya, yang dapat bertumbuh mengikuti naluri alam. Manusia mempunyai budi pekerti sebagai mana dijadikan sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia, sudah selayaknya kita sebagai orang tua bersyukur atas anugerah yang telah diberikan oleh NYA.
Detik waktu terus berjalan, bayi-bayi itu mulai mulai berkomunikasi dengan caranya disaat fungsi-fungsi jiwanya belum bekerja sempurna, menangis, tersenyum dan mengeluarkan ocehan-ocehan yang tak dapat kita mengerti kalau dilihat dari sudut prefektif penggunaan bahasa yang mereka gunakan.
Sadarkah kita begitu bahagianya kita disaat melihat proses kehidupan mereka yang penuh dengan kekaguman, saat melihat buah hati mulai belajar melangkah dengan langkah yang tertatih-tatih dan tidak pernah ada rasa kapok-kapoknya untuk terus melangkah disaat mereka terjatuh.
Begitu bangga diri kita saat mendengar mulut mungil mereka mengucapkan kata yang sempurna dan mulai dapat berkomunikasi, betapa gembiranya kita saat melihat anak-anak itu dapat berlari dan melompat.
Tapi diakui atau tidaknya masa-masa kekaguman itu tidak berlangsung lama..... ada saat tertentu kita mulai marah melihat proses perkembangan anak-anak itu disaat mereka mulai banyak bicara ,dan kita memerintahkan mereka diam agar tidak banyak bicara , ……..Kitapun mengeluarkan kalimat perintah agar mereka dapat duduk diam tak bergerak disaat jiwa mereka ingin bergerak bebas dan lepas , …………….Dan mungkin kita masih ingat disaat menina bobokan bayi-bayi itu dengan kidung yang indah agar mereka tertidur disaat diri mereka masih belum ngantuk dan masih ingin bermain , dan kita mulai marah di suatu waktu saat anak-anak kita masih ingin beristirahat memulihkan raganya yang letih,Terkadang perdikat pemalaspun diberikan kepadanya,............. sungguh kasihan bayi-bayi itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H