Mohon tunggu...
Erri Subakti
Erri Subakti Mohon Tunggu... Penulis - Analis Sosial Budaya

Socio Culture Analyst

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Pertama Belanda di Nusantara, Disambut Meriah oleh Otoritas Banten

5 Oktober 2024   11:02 Diperbarui: 5 Oktober 2024   11:09 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumlah pedagang dari berbagai bangsa yang membuka lapak di kapal Belanda itu ada puluhan orang.

Saat itu dicatat juga ada pedagang Turki dan Arab yang pernah juga berdagang sampai Venice (Venesia), Italia, mereka bisa berbahasa Italia dengan baik. Mereka meminta ikut kembali ke Eropa jika kapal-kapal Belanda itu akan kembali ke negerinya lagi. Karena rumah mereka di Constantinopel (sekarang Istanbul). Mereka beralasan tidak bisa berlayar melalui perairan Aceh karena ada masalah antara Aceh dengan Banten kala itu. Kabarnya ada pedagang dari Banten dan lainnya yang ditahan oleh penguasa Aceh. Jadinya mereka tetap tinggal di Banten.

Para pedagang Turki dan Arab itu sampai menawarkan barang dagangannya "diwariskan" untuk Belanda jika dalam perjalanan kembali nanti mereka mati dalam perjalanan.

Ada juga pedagang dari Delhi yang berjualan tembakau dari Maluku, dan menawarkan akan menunjukkan jalur laut ke Maluku jika Belanda ingin ke sana. Si pedagang mengaku memiliki hubungan baik dengan penguasa Maluku jadi akan aman jika mau ke sana bersama si pedagang.

Itulah sekelumit catatan Belanda bagaimana di hari pertama mereka berlabuh di perairan Nusantara ini. Hangat dan bersahabat, sebelum akhirnya satu per satu kerajaan dan para bangsawan di Nusantara makin "serakah", egosentris masing-masing, yang akhirnya dimanfaatkan oleh Belanda untuk menguasai sebagian besar nusantara di bawah otoritas negara Belanda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun