Mohon tunggu...
Erri Subakti
Erri Subakti Mohon Tunggu... Penulis - Analis Sosial Budaya

Socio Culture Analyst

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

iDEAFEST 2024, Kreativitas Tanpa Batas

30 September 2024   07:44 Diperbarui: 30 September 2024   15:24 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
iDEAFEST 2024, JCC, Jakarta. Foto: dok pribadi.

Memasuki iDEAFEST 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta pada 28-29 September 2024 lalu, saya seperti memasuki alam semesta kreativitas tanpa batas.

Sebagaimana jagad raya yang maha luas dengan ratusan miliar galaksi (sejauh ini yang bisa diperkirakan ilmuwan) dan tiap galaksinya ada ratusan miliar bintang, dan semesta pun terus mengembang atau expanding.

Begitu pula dengan alam ide, gagasan dan kreativitas, tak terbatas dan terus berkembang.

Apa yang 10 tahun lalu kita ketahui, saat ini gagasan 1 dekade lalu sudah tak relevan lagi. Karena dunia kreativitas tak ada batasnya.

Manusia hanya menggunakan 10% kemampuan otaknya, menurut para ilmuwan, bayangkan alam imajinasi yang masih sangat luas untuk di-explore dengan kreativitas pikiran kita.

Kita bahkan bisa membangun "dunia baru" yang tak terbayangkan sebelumnya. Mengkonstruksi kebiasaan baru, budaya baru dan membentuk perilaku masyarakat.

Sudah banyak terbukti dari industri kreatif bisa membuka jalan solusi atas persoalan-persoalan di masyarakat.

Oiya, kreativitas di sini bukan melulu berarti seni. Kreativitas adalah upaya menciptakan karya yang menjadi pilihan yang lebih baik sebagai solusi atas keresahan-keresahan yang ada di masyarakat.

iDEAFEST kali ini menggunakan huruf "i" kecil sebagai simbol "individu". Penyelenggara bermaksud menghargai tiap individu dari lintas generasi hingga ke gen z saat ini, dalam dunia kreativitas. Tahun ini merupakan penyelenggaraan Idea Fest yang kedua belas kalinya.

Selain menghadirkan expo, ada juga hampir 200 talk show inspiratif (Idea Talks Session) yang digelar di 11 ruangan khusus, yang bisa diikuti setiap harinya dari jam 10.30 hingga 18.00 WIB, 27-29/9/2024.

Setiap Idea Talks Session itu hampir semuanya berbayar. Amazing-nya tiketnya semua sold out!

Antusiasme anak-anak muda dalam "belanja ide" begitu bergolak. Event ini bak sebuah "pasar ide kreatif".

Tak jarang antrian untuk masuk ke dalam satu sesi talk show dipadati antrian yang mengular. Bahkan banyak yang bela-belain ikut masuk dengan berdiri karena bangku sudah full.

Saya sendiri hanya sempat mengikuti beberapa talk show saja. Salah satunya yang menghadirkan narasumber David Irianto dan Aji Pratomo. Mungkin bagi yang belum tau, merekalah di balik akun-akun seperti Dagelan atau Tahilalats, dan produk kreativitas lainnya adalah Mindblowon Universe.

Dan ternyata apa yang tampak di permukaan sebagai "becandaan" di baliknya dikerjakan dengan konsep dan strategi bisnis yang sangat serius.

Mereka menjadikan produknya Intellectual Property (IP) dengan merilis NFT Mindblowon Universe, menjual berbagai merchandise, buku, musik di spotify, board game dll. Mereka juga berkolaborasi dengan restoran NFT pertama di dunia Bored and Hungry. Hingga berkolaborasi dengan Crayon Sinchan!

Tak hanya itu mereka pun berinvestasi pada produksi film-film Indonesia, seperti salah satunya film "13 Bom di Jakarta".

Ini mengingatkan saya pada bagaimana Disney juga memiliki begitu banyak bisnis dari karya-karya komik atau kartunnya.

Juga mengingatkan saya bagaimana klub-klub sepakbola di Eropa misalnya, atau klub olahraga di AS yang begitu serius mengembangkan berbagai bisnis sampingannya seperti merchandise dan lainnya.

Kreativitas dalam bisnis, proses produksi dan end product-nya, tak terbatas varian dan bentuknya.

Selain itu saya juga masuk dalam sesi Idea Talks yang menghadirkan narasumber dari sektor jasa keuangan dan investasi yang concern dalam aktivitas-aktivitas seni. Seperti UOB (perbankan), Treasury (emas digital), dan Bibit.id (investasi).

Perusahaan-perusahaan tersebut sadar betul pentingnya menggelar event-event seni, apalagi jika bisa relate atau dihubungkan dengan bisnis utama mereka. UOB aktif menggelar event pameran lukisan atau lomba lukis, Treasury dengan beragam instalasi seni, dan Bibit yang bekerjasama dengan Art Jakarta. Aktivitas seni akhirnya meningkatkan reputasi terhadap brand perusahaan.

Tak ketinggalan yang juga saya ikuti adalah Talks session yang menghadirkan 3 penulis terbaik dari Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2024, yaitu Ade Mulyono, Kurnia Gusti Sawiji, dan Miranda Seftiana.

Dari para Penulis Emerging UWRF 2024 itu bahwa proses kreativitas bisa dimulai dari hal yang paling dekat dengan kehidupan para penulis.

Keresahan akan sesuatu yang dialami, dengar, lihat sendiri dalam keseharian, dikembangkan menjadi sebuah karya yang baik.

Maka "i" dalam iDEAFEST 2024 menjadi signifikan bagi siapa pun. Tak perlu lagi merasa terbatasi untuk mengembangkan ide dan gagasan dalam berkreasi.

Tantangan dan hambatan dalam proses bisa dijadikan pemantik untuk menghasilkan kreasi lanjutannya.

Konsisten. Itu juga salah satu inspirasi dari Talks session yang menghadirkan narasumber mereka yang membangun bisnis coffee shop.

Research and Development (R&D), totalitas, tak masalah memakan waktu bertahun-tahun, dobrak teori dan metode yang sudah usual, bangun "your own way".

Every single, individual, simple, out of the box, are matters.

Selamat tinggal cara-cara lama as usual. Itu masa lalu. Kini zamannya untuk "make your own theory and method", dan jangan pernah berhenti berkreasi karena alam kreativitas adalah tanpa batas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun