Setiap Idea Talks Session itu hampir semuanya berbayar. Amazing-nya tiketnya semua sold out!
Antusiasme anak-anak muda dalam "belanja ide" begitu bergolak. Event ini bak sebuah "pasar ide kreatif".
Tak jarang antrian untuk masuk ke dalam satu sesi talk show dipadati antrian yang mengular. Bahkan banyak yang bela-belain ikut masuk dengan berdiri karena bangku sudah full.
Saya sendiri hanya sempat mengikuti beberapa talk show saja. Salah satunya yang menghadirkan narasumber David Irianto dan Aji Pratomo. Mungkin bagi yang belum tau, merekalah di balik akun-akun seperti Dagelan atau Tahilalats, dan produk kreativitas lainnya adalah Mindblowon Universe.
Dan ternyata apa yang tampak di permukaan sebagai "becandaan" di baliknya dikerjakan dengan konsep dan strategi bisnis yang sangat serius.
Mereka menjadikan produknya Intellectual Property (IP) dengan merilis NFT Mindblowon Universe, menjual berbagai merchandise, buku, musik di spotify, board game dll. Mereka juga berkolaborasi dengan restoran NFT pertama di dunia Bored and Hungry. Hingga berkolaborasi dengan Crayon Sinchan!
Tak hanya itu mereka pun berinvestasi pada produksi film-film Indonesia, seperti salah satunya film "13Â Bom di Jakarta".
Ini mengingatkan saya pada bagaimana Disney juga memiliki begitu banyak bisnis dari karya-karya komik atau kartunnya.
Juga mengingatkan saya bagaimana klub-klub sepakbola di Eropa misalnya, atau klub olahraga di AS yang begitu serius mengembangkan berbagai bisnis sampingannya seperti merchandise dan lainnya.
Kreativitas dalam bisnis, proses produksi dan end product-nya, tak terbatas varian dan bentuknya.
Selain itu saya juga masuk dalam sesi Idea Talks yang menghadirkan narasumber dari sektor jasa keuangan dan investasi yang concern dalam aktivitas-aktivitas seni. Seperti UOB (perbankan), Treasury (emas digital), dan Bibit.id (investasi).