Mohon tunggu...
Erri Subakti
Erri Subakti Mohon Tunggu... Penulis - Analis Sosial Budaya

Socio Culture Analyst

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengungkap "Negara Perak" yang Dicatat Ilmuwan Yunani di Abad Pertama

25 September 2024   22:28 Diperbarui: 26 September 2024   19:08 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar foto: dokumen pribadi. (Erri Subakti)

Beberapa bukti peninggalan sebuah negeri yang memiliki sistem sosial budaya aturan hukum dan agama adalah ditemukannya berbagai arca bercorak Hindu, yakni Arca Ganesha dan Arca Siwa yang berasal dari Gunung Raksa di Pulau Panaitan, yang terletak di Barat Pulau Jawa (Selat Sunda).

Beberapa literatur menyebutkan lokasi persis ibukotanya (Argyre) ada di Teluk Lada, Pandeglang, Banten. Namun juga ada yang menyebut di Condet, Jakarta. Wilayah Jakarta termasuk jadi salah satu perkiraan ibukota negeri perak, merujuk dari prasasti Tugu warisan Kerajaan Tarumanegara, sebagai penerus Salaka-negara.

Selain itu dari daerah Condet yang memang secara lokasi merupakan wilayah yang jika lurus terus ke selatan, baik dari Jalan Raya Bogor saat ini atau ke arah Kalibata Pasar Minggu, akan mengarah ke Bogor.

Dari situ jika pagi hari, terlebih pada masa itu (abad pertama Masehi), pemandangan Gunung Salak akan terbias sinar matahari pagi yang memancarkan sinar keperakan.

Itulah juga mengapa gunung di wilayah Bogor dinamakan Gunung Salak (gunung perak).

Namun sayangnya memang jejak situs Salakanagara sudah nyaris tidak bisa ditemukan lagi.

Tapi paling tidak dari jejak literatur dan penelitian para ilmuwan, terutama Claudius Ptolemaeus, di abad pertama Masehi, telah tercatat di wilayah Nusantara ini ada sebuah negara yang tak lagi hanya mengandalkan ekonominya dari sektor pertanian saja melainkan juga dari sektor industri hilirisasi produk-produk berbahan perak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun