Mohon tunggu...
Tomy Bawulang
Tomy Bawulang Mohon Tunggu... Human Resources - Pembaca

Pendengar, Penyimak, , dan Perenung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Purnama

3 Juli 2016   21:00 Diperbarui: 3 Juli 2016   21:13 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiga puluh enam purnama

deret lintas waktu

yang kuhitung jelas tiap detiknya

sejak kisah mesopotamia berbahasa kurdi

sampai kisah gelandang tanpa arah

di taman taman sunyi 

sambil menghitung deret deret kematian

dan mengagumi keheningan 

sambil menyapa malaikat malaikat kecil di istana mawar

Tiga puluh enam purnama

dalam jejak tapak tapak sejarah

dari kisah cahaya cahaya twilight

sampai kisah bukit bukit batu

abadi disudut hati

melawan waktu

dan edaran kosmik

Tiga puluh enam purnama

dilintas sejarah diorama

dalam bingkai metamorfosa

menyulam asa

disuatu kala

semoga saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun