Video Hasto (jika ia sungguh-sungguh berani membukanya ke publik) bisa menjadi jalan untuk membuka kotak pandora kebangsaan. Biarlah segala kebusukan yang pernah terjadi dibuka terlebih dahulu, dan rakyat mengetahuinya dengan jelas. Lalu selesaikan secara hukum.
Siapa saja yang layak dipenjara, penjarakan. Jika kejahatannya menjarah uang negara, rampas dan miskinkan, lalu maafkan secara kolektif. Jika kasusnya kejahatan politik, cabut hak politiknya seumur hidup, lalu maafkan secara kolektif.
Dengan cara demikian, bangsa ini membersihkan diri dari segala residu dan aktor-aktor politik sampah dari semua kubu politik yang pernah berkongsi atau bersaing, yang saat ini masih leluasa menikmati hasil karya kejahatannya. Atau sebaliknya, yang berada di seberang kekuasaan yang setiap hari mengganggu dengan berbagai manuver semata-mata karena ingin melihat pemerintah ini kehilangan kepercayaan publik.
Disisi lain, KPK harus dikawal dengan ketat dalam kelanjutan penanganan kasus suap Harun Masiku, khususnya terkait status Hasto sebagai tersangka baru dalam kasus ini. Kemungkinan terjadinya "tukar tambah" dalam kasus ini, dengan atau tanpa intervensi kekuasaan atau pihak-pihak perseorangan yang berkepentingan harus dicegah.
Supremasi Hukum dan Rasa KeadilanÂ
Demikianlah yang seharusnya terjadi jika semua pihak serius dan memegang komitmen bahwa supremasi hukum harus tegak di negeri ini. Ancaman Hasto adalah satu soal, dan ia harus buktikan dengan segala resiko yang bisa terjadi akibat dari ikhtiar pembuktian ancamannya itu nanti, termasuk potensi menjadi bumerang bagi dirinya dan kelompoknya.
Sementara penetapan status Tersangka terhadap Hasto oleh KPK adalah soal lain, dan KPK juga wajib menuntaskannya secara berintegritas, independen serta terbebas dari intervensi kekuasaan atau pengaruh para pihak manapun. Bisa perorangan yang memiliki pengaruh besar, oligark dan/atau korporasi yang memiliki kepentingan bisnis untuk dilindungi dari kemungkinan terseret oleh muatan video miliki Hasto.
Jangan sampai terjadi hal yang sebaliknya. Ancama Hasto layu sebelum berkembang, karena sejak awal memang hanya dimaksudkan sebagai "gertak sambal" untuk membangun barganning. Kemudian status Tersangkanya berakhir, atau proses peradilan Tipikor tetap jalan namun dengan ujung happy ending karena sebuah siasat peradilan telah disiapkan untuk membebaskannya dari segala tuntutan.
Prank Kebangsaan ! Â Itulah sebabnya, seperti didepan saya kemukakan mengapa publik perlu mengetahui secara utuh dua isu panas di ujung tahun ini. Yakni penetapan status tersangka Hasto dan ancamannya untuk membongkar puluhan video yang menyimpan rekaman persekongkolan jahat para pejabat.
Untuk apa ? Agar publik (mestinya bersama pemerintah, yang dalam konteks kedua kasus ini seharusnya berada di tengah dan siap menerima dengan legawa dan fair jika ada oknum-oknum yang saat ini berada di lingkaran strategis kekuasaannya) bisa mengawal kedua kasus ini hingga tuntas dengan tegaknya supremasi hukum dan terpenuhinya rasa keadilan publik. Â
Artikel terkait :