Pun jika dibandingkan dengan Dimyati Natakusumah yang juga pernah menjadi Bupati Pandeglang, Airin lebih sukses ketika memimpin Tangsel. Setidaknya, Airin tidak banyak dikomplain warganya terkait program-program pembangunan daerahnya dibandingkan dengan Dimyati yang kerap dikritisi warga Pandeglang.
Sementara itu, kandidat pasangan Airin, Cawagub Ade Sumardi, meski tidak terlalu menonjol ketika menjadi Wakil Bupati Lebak mendampingi Bupati Iti Jayabaya, Ade dikenal bersih. Setidaknya sama dengan Airin, tidak memiliki jejak buruk terutama dalam kasus-kasus korupsi yang banyak melibatkan para pemimpin di daerah.
Popularitas Unggul Sebelum KampanyeÂ
Kemudian dari sisi popularitas. Jauh sebelum ditetapkan sebagai pasangan calon bersama Ade Sumari, popularitas Airin juga melampaui Andra. Hasil semua lembaga survei kala itu menunjukan popularitas Airin bahkan juga jauh diatas tokoh-tokoh populer sekelas Wahidin Halim dan Rano Karno, yang keduanya merupakan mantan Gubernur Banten.
Terlebih lagi dibandingkan dengan nama-nama lain yang baliho dan spanduknya bertebaran di antero Banten, seperti Arief Wiesmansyah (mantan Walikota Tangerang), Iti Oktavia Jayabaya (mantan Bupati Lebak), termasuk Dimyati sendiri. Popularitas Airin unggul dari semua bakal kandidat yang pernah beredar dan kemudian bertumbangan karena tidak kebagian perahu pengusung setelah nyaris semua partai parlemen (terlanjur?) bergabung kedalam Koalisi Banten Maju (KBM) yang disokong kekuasaan pusat.
Kembali ke hasil survei yang dilakukan LSI diatas. Survei itu dilakukan pada periode 27 Juli hingga 4 Agustus 2024. Hampir satu bulan rentang waktunya ke fase penetapan pasangan calon dan masa kampanye. Angka-angka tentu saja bisa berubah secara dinamis. Dan perubahan itu menjadi terbuka saat kampanye mulai digelar oleh kedua pasangan kandidat.
Sejauh yang bisa dicermati melalui pemberitaan, sejak masa kampanye dimulai, pasangan Andra-Dimyati tampaknya memang lebih gencar menggelar kampanye baik yang terbuka maupun terbatas di berbagai daerah di Banten.
Tentu saja ini bisa dipahami dalam kerangka mengubah atau lebih tepatnya untuk mendongkrak elektabilitas pasangan ini yang terlampau jomplang berdasarkan hasil sigi.
Dengan harapan (pastinya) dapat mendongkrak elektabilitas itu, kubu KBM bahkan menunjuk Raffi Ahmad, selebritas papan atas, sebagai Ketua Tim Pemenangan Andra-Dimyati. Fans Raffi di Banten mungkin memang melimpah, terutama di kalangan emak-emak dan Gen-Z.
Jadi menarik menunggu hasil sigi lanjutan lembaga-lembaga survei untuk mengetahui apakah Raffi bisa mendongkrak elektabilitas Andra-Dimyati atau tidak.
Simpati Publik dan Insentif Politik
Selain jejak integritas, pengalaman kepemimpinan dan popularitas yang sudah unggul jauh sebelum proses kandidasi dan ditetapkan sebagai pasangan calon, Airin nampaknya juga beruntung meraih simpati publik Banten terkait proses perjalanan pencalonannya yang sempat tersendat dari nyaris gagal.
Seperti diketahui, Airin sempat berada di ujung tanduk dalam proses kandidasi Pilgub Banten. Situasi ini disebabkan oleh sikap partai Golkar yang insecure lantaran "tersandera" tarik menarik kepentingan politik elektoral di pusat, hingga sempat menggantung nasib Airin.