Dengan keberanian, relatifitas prestasi yang dimiliki, serta loyalitas dan dedikasi pada partai yang membesarkannya, Airin bukan saja berhasil melewati political barriers dalam proses pra-kandidasinya. Tetapi juga sukses memecah kekuatan politik di Banten agak tidak menumpuk di satu kubu politik elektoral.
Kini, Airin tak hanya diusung oleh PDIP, tetapi juga oleh Golkar, partai yang telah membesarkannya sekaligus telah menerima manfaat loyalitas dan dedikasi dirinya sebagai politisi perempuan di Banten. Bahkan lima partai papan bawah juga menyusul memberikan dukungan. Yakni Partai Buruh, Partai Gelora Indonesia, Partai Bulan Bintang, Partai Ummat, dan Partai Kebangkitan Nasional.
Dan perubahan peta konstelasi dukungan elektoral itu hemat saya positif bagi Banten. Karena dengan demikian, warga Banten akhirnya memiliki paslon alternatif. Tidak dipaksa memilih orang atau kotak kosong yang nyaris saja terjadi.Â
Soal siapa yang bakal mendapat mandat rakyat, biarlah ikhtiar masing-masing pihak mengantarkannya pada ukuran kesepadanan yang menjadi sebab lahirnya Qodar masing-masing.
Artikel-artikel terkait Pilgub Banten:
KIM Plus, PDIP "Plus" dan Kabar Golkar Mengubah Haluan di Pilgub Banten
Deklarasi Airin-Ade di Banten dan Golkar yang Masih "Tersandera"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H