Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Manuver PKB di Balik Wacana Anies-Kaesang dalam Pilkada DKI

14 Juni 2024   21:30 Diperbarui: 15 Juni 2024   06:38 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecuali PKB, semua partai yang potensial saling berkoalisi baik untuk mengusung Anies maupun Kaesang tentu akan sangat memperhitungkan dengan cermat soal resistensi ini.

Berdasarkan analisis kalkulatif itu, upaya PKB memasangkan Anies dengan Kaesang bakal berakhir prematur. Kecuali Jokowi dan Prabowo kompak "berpikir lain" dan mendukung gagasan PKB. 

Ingat dalilnya: tidak ada lawan dan kawan yang abadi dalam politik, dan tidak pula makan siang yang gratis. "Berpikir lain" dan yang "tidak gratisnya" itu misalnya seperti yang mungkin ada dalam pikiran spekulatif PKB.

Ujung Manuver

Sebutlah, pada akhirnya gagasan PKB menyandingkan Anies-Kaesang mentok. PKB bahkan dihadapkan pada pilihan dilematis: mengusung Anies (tanpa Kaesang) atau tetap di Koalisis Indonesia Maju sebagai penumpang di pengkolan. Apa yang akan dilakukan PKB?

Jika berani mengambil sikap mandiri demi menjaga marwah partai dengan segala risiko politiknya PKB akan hengkang dari KIM dan melaju terus bersama Anies dengan membangun koalisi bersama PKS, Nasdem, dan mungkin juga PDIP. 

Jika keempat partai ini bisa membangun kerja sama, Jendral Andika (PDIP) akan menjadi salah satu pilihan paling menarik untuk disandingkan dengan Anies. Meski tentu harus bersaing dengan Sohibul Iman dan Mardani Ali Sera (PKS) atau Sahroni (Nasdem).

Bagaimana jika PKB memilih untuk tetap di Koalisi Indonesia Maju karena sudah mendapat kepastian minimal 1 jatah kursi di Kabinet dan pertimbangan lain yang hanya Gus Imin dan elit PKB yang tahu? Apakah dengan demikian rekomendasi pencalonan untuk Anies dicabut? 

Begitulah konsekuensi politik yang mau tidak mau harus dilakukan oleh PKB. Waktulah nanti yang akan menunjukan bagaimana ujung dari manuver politik ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun