Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama I Nominee Kompasiana Award 2024 - Best in Opinion

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menelisik Ulang Pilkada Langsung (3): Revivalisme Politik Dinasti, Roving Bandits, dan Shadow State

8 Mei 2024   19:47 Diperbarui: 11 Mei 2024   22:55 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transaksi mana melahirkan kesepakatan di bawah tangan, bahwa jika sang kandidat kemudian terpilih maka, suka atau tidak suka, ia harus menyiapkan sejumlah konsesi (fasilitas kebijakan, proyek dll) kepada si penyandang dana alias bandar di belakang kontestasi Pilkada Langsung.

Masih mungkinkah ketiga gejala ini terulang kembali dalam Pilkada Serentak 2024 dan setelahnya? Potensi ke arah itu jelas sudah nampak di berbagai daerah. Satu hal yang tidak mudah dihindari adalah bahwa ketiga gejala ini sudah bersitemali kuat dengan sejumlah faktor tidak sehat dalam perhelatan demokrasi elektoral kita. Ulasan yang lebih utuh sila disimak dalam analisis terakhir dari serial artikel menelisik ulang Pilkada Langsung : "Upaya Meluruskan Distorsi Demokrasi Elektoral pada Pilkada Serentak 2024?"

Artikel terkait: https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/6638adc1147093655c608b02/menelisik-kembali-pilkada-langsung-2-menolak-lupa-sisi-gelapnya

Artikel terkait: https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/6637b3ebde948f49cc2fc143/menelisik-ulang-pilkada-langsung-1-tinjauan-teoritik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun