Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadhan Talks (13): Nuzulul Quran dan Faedah Memperingatinya

30 Maret 2024   19:20 Diperbarui: 30 Maret 2024   19:30 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Al Quran sebagaimana makna majazi itu diturunkan dalam tiga tahap. Pertama Al Quran Allah turunkan ke Lauhil Mahfudz. Suatu tempat yang di dalamnya tersimpan segala hal yang berhubungan dengan qada dan qadar Allah SWT, kejadian masa lalu dan peristiwa yang akan datang. Pemahaman para Ulama ini berdasarkan Al Quran surat Al Buruj ayat 21-22: "Bahkan, (yang didustakan itu) Al-Quran yang mulia, yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjadi (Lauhul Mahfudz)."

Menurut sebagian besar Ulama bentuk Al Quran kala masih tersimpan di Lauhil Mahfudz. adalah berupa hafalan para Malaikat dalam Bahasa Arab. Jadi tidak dalam wujud benda kogkret yang dapat dipegang, melainkan berupa esensi yang dihafal oleh para Malaikat.

Kedua, Al Quran diturunkan dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah, langit paling bawah atau lazim disebut sebagai langit dunia. Pada tahap kedua ini, proses penurunan Al-Quran terjadi dalam waktu satu malam saja, yang kemudian dikenal sebagai Laylatul Qodar, malam yang diberkahi.

Pendapat para Ulama ini didasarkan pada Al Quran surat Al Qadr ayat 1: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailatul Qadar." Dan juga surat Ad Dukhan ayat 3 sebagimana telah disebutkan diatas : "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan."

Ketiga, dari Baitul Izzah Al Quran kemudian diturunkan sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Pada tahap ketiga ini proses pewahyuan Al Quran berlangsung secara berangsur-angsur sesuai kebutuhan. Sementara teks pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah ayat 1-5 surat Al Alaq. Berikut ini terjemahan ayatnya:

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Dalam konteks sejarah peradaban Islam, atau secara lebih spesifik lagi dalam sejarah konsolidasi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW baik sebagai Nabi dan Rosul maupun sebagai pemimpin (sosial, politik) umat, peritsiwan turunnya Al Quran ini memiliki makna penting dan strategis. Setidaknya karena dua alasan berikut.

Pertama, bahwa diturunkannya Al Quran menjadi penanda pengangkatan Muhammad sebagai Nabi, yang tidak lama kemudian akan diikuti dengan penugasan beliau sebagai Rosulullah.

Dalam literatur teologi Islam, Nabi adalah orang yang Allah pilih untuk menerima wahyu namun tidak diwajibkan menyampaikannya kepada manusia. Sedangkan Rasul menerima wahyu Allah sekaligus berkewajiban menyampaikannya kepada umat manusia. 

Kedua, memperteguh keyakinan umat Islam kala itu tentang status kenabian dan kerasulan Muhammad SAW, sekaligus mengonsolidasikan semangat gerakan dakwah di kalangan para Sahabat Nabi dan para penganut Islam pertama yang saat itu banyak yang merasa masih bimbang karena intimidasi kaum Jahiliyah Quraisy.

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun