Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dibutuhkan Kenegarawanan untuk Menegakan Keadilan Pemilu dan Menjaga Persatuan Bangsa

18 Februari 2024   18:00 Diperbarui: 19 Februari 2024   12:32 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekali lagi, Pemilu yang jurdil dan berintegritas pastinya merupakan harapan setiap warga negara. Tetapi keinginan itu kini berhadapan dengan tantangan yang tidak ringan. Yakni desakan dilakukannya penegakan hukum dan keadilan Pemilu dengan pengusutan tuntas berbagai kasus sebagaimana diuraikan di atas. Di sisi lain memastikan bangsa ini tetap kokoh dalam persatuan dan keutuhan adalah juga merupakan pilihan yang tidak bisa ditawar.

Bukan pekerjaan yang mudah tentu saja. Dan rasa-rasanya nyaris mustahil jika kedua prioritas kebangsaan ini diserahkan kepada para politisi yang saat ini sedang sama-sama panas, sama-sama merasa sedang memperjuangkan hak politik dan “jalan kebenarannya” masing-masing.

Dalam konteks inilah dibutuhkan sikap kenegarawanan adiluhung dari tokoh-tokoh bangsa, baik yang berada di lingkungan pemerintahan maupun di luar pemerintahan untuk menyelesaikannya. Yakni menegakan hukum dan keadilan Pemilu sekaligus menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Dan Presiden Jokowi sebagai kepala negara, menurut hemat saya adalah salah satu kunci penyelesaian kegaduhan ini.

Bersama para pimpinan lembaga tinggi negara, ketiga Paslon, tokoh-tokoh masyarakat lintas golongan dan non-partisan serta kalangan cendekiawan yang sudah selesai dengan dirinya, hemat saya Presiden Jokowi perlu mengambil inisiatif penyelesaian yang terukur, proposional, setara dan berkeadilan.

Baca juga yuuk: https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/65ccd3d612d50f2b403a66f2/cara-bijak-dan-taat-hukum-menyikapi-hasil-pemilu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun