Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama I Nominee Kompasiana Award 2024 - Best in Opinion

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Masa Tenang, Gunakan Akal Sehat agar Indonesia Tak Tersesat

8 Februari 2024   23:20 Diperbarui: 13 Februari 2024   16:07 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencegah yang Terburuk Berkuasa 

Tentu saja harus diakui, bahwa semua Paslon juga bukanlah figur-figur yang sempurna. Dan Pemilu memang tidak sedang mencari sosok supermulia, manusia paripurna serupa Nabi atau Malaikat.

Tetapi kewarasan budi dan akal sehat (common sense) kebangsaan kita pastilah akan menuntun pada logika sederhana. Jika tidak ada figur terbaik dan ideal, maka pilihlah figur yang paling baik diantara para calon yang ada saja.

Jika yang baik pun tidak ada (sementara sudah tiba waktunya bangsa ini harus memilih pemimpin karena kewajiban syar'i atau amanat konstitusi), maka pilihlah figur yang keburukan atau potensi keburukannya paling kecil, paling sedikit.

Sebagaimana didalilkan dalam tesis minimalis Profesor (Romo) Magnis Suseno. Bahwa Pemilu bukan untuk memilih yang terbaik, melainkan untuk mencegah yang terburuk berkuasa.

Data dan informasi seputar para kandidat sudah sangat terbuka, termasuk latar belakang sosial, rekam jejak bahkan juga lingkungan yang mengitarinya saat ini. Siapa berkawan dengan siapa sangat jelas, dan kawan siapa tersandera persoalan apa juga sudah terang benderang.

Simak juga yuu: https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/65be43cd12d50f287858b934/anies-baswedan-dan-potensi-kepemimpinan-profetik

Tetapi itu semua bisa tidak berguna sama sekali, kecuali jika akal sehat dan kewarasan budi para pemilih digunakan maksimal untuk menimbang, membanding dan memutuskan. Maka ayolah, di Masa Tenang nanti, katong maksimalkan piranti akal sehat agar di kemudian hari Indonesia tidak tersesat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun