Dan jika pesimisme itu kemudian terkonfirmasi, prahara yang diungkapkan Prof. Arief nampaknya akan panjang dan meluas daya jangkaunya. Ia tak hanya menerpa Mahkamah, tetapi juga bakal menerjang perhelatan demokrasi elektoral.Â
Pemilu akan kehilangan legitimasi sebagai mekanisme untuk merotasi kepemimpinan karena sudah diawali dengan cara-cara kotor, cara-cara tak berkeadaban yang dibiarkan lewat tanpa sanksi apapun !
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!