Lomba tarik suara "The Voice of Germany 2019" membawa kenangan manis bagi masyarakat Indonesia, sebab Claudia Emanuella Santoso, seorang pelajar Indonesia di Munich (1), berhasil menjadi juara The Voice of Germany 2019, dengan nilai yang fantastis yaitu mencapai hampir 50% . Apalagi prestasi yang diukir Claudia terjadi tepat pada Hari Pahlawan tanggal 10 November 2019.
 Sesulit apakah "medan pertempuran" yang harus dilalui oleh Claudia sehingga bisa menjuarai The Voice of Germany? Dalam hal teknik tarik suara, bertarung di The Voice of Germany tidak banyak berbeda dengan di The Voice of Indonesia, tapi ada masalah non-teknis yang sangat memengaruhi "performance" Claudia, yaitu masalah mental:
- Claudia datang seorang diri tanpa pelatih atau keluarga. Olahragawan yang mewakili Indonesia di ajang lomba internasional biasanya didampingi pelatih dan crew-nya, sehingga mereka tidak gugup dan mempunyai kepercayaan diri yang besar.
- Claudia bagaikan seekor burung pipit ditengah kerumunan burung rajawali. Claudia yang bertubuh mungil harus bersaing dengan orang-orang yang bertubuh tinggi besar dan harus berinteraksi dalam bahasa Jerman, padahal Claudia baru satu tahun di Jerman.
Beruntung Claudia memilih mentor yang tepat, yaitu Alice Merton (26 tahun), seorang musisi berdarah Jerman-Inggris, yang mempunyai pengalaman hidup mirip dengan Claudia. Alice Merton datang ke Jerman di usia muda dan ia mengalami kesulitan bahasa. Oleh karena itu Alice Merton mengerti bagaimana membimbing Claudia.Â
Duo bertubuh "mungil" Alice Merton & Claudia Emanuella Santoso merupakan pasangan Coach & Penyanyi wanita yang pertama yang berhasil menjuarai The Voice of Germany sejak digelar sembilan tahun yang lalu.Â
Alice Merton bukan seorang coach yang biasa bagi Claudia, ia sangat menyayangi "anak didiknya".
Â
Â
Penyelenggara ajang tarik suara yang diikuti oleh Claudia Emanuella Santoso, yaitu The Voice of Germany, "bagai mendapat durian runtuh", pasalnya jumlah penonton di Youtube melonjak drastis, dengan angka yang tidak pernah dicapai oleh The Voice of..... dimana pun. Pada penampilan Claudia yang pertama, yaitu "Blind Audition" penonton mencapai 28.175.324 dengan 71.055 komentar.Â
Pada penampilan kedua, 4.198.469 penonton dan pada penampilan ketiga, 7.765.934. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat. Nampaknya di masa mendatang Claudia akan banyak mendapat undangan lomba, karena penyelenggaranya mengharap penonton dari Indonesia akan membanjiri siaran mereka.
Apa hubungan kisah ini dengan judul tulisan diatas?
Seorang atlet peraih medali emas di Sea Games 2019 yang mengharumkan nama Indonesia di Asia  mendapat bonus Rp. 500 juta dari pemerintah (4). Tentu saja semua orang setuju atas penghargaan tersebut, karena kita tahu bagaimana lelahnya seorang atlet berlatih dalam waktu yang lama dan dengan disiplin yang tinggi, dan akhirnya dalam lomba mereka berhasil mencapai hal yang diinginkan, yaitu menjadi juara.
Bagaimana dengan Claudia? Ia berlatih nyanyi sejak umur 4-5 tahun. Di Indonesia ia telah mengikuti berbagai lomba tarik suara. Meskipun tidak pernah menjadi juara, ia tidak putus asa, dan akhirnya di The Voice of Germany ia memenangkan pertarungan itu dan meraih juara nomor satu, mengalahkan saingannya dengan angka yang telak, yaitu 46,36 %.
Pantaskah ia disejajarkan dengan seorang atlet peraih medali emas? Apalagi ia telah mengharumkan nama Indonesia bukan hanya di Jerman, tapi juga di Austria dan Swiss?
Pantaskah ia mendapatkan bonus Rp. 500 juta dari pemerintah? Berbeda dengan seorang atlet yang mendapat fasilitas dari pemerintah, selama berlatih dan ketika datang ketempat lomba, Claudia harus menggunakan uang pribadinya. Ia tidak mendapat fasilitas apapun dari negara.
Kementerian Pemuda dan Olahraga tugasnya adalah memantau kegiatan pemuda/i yang berprestasi, baik dibidang olah raga maupun dibidang lainnya.
Ada beberapa orang yang perlu mendapat perhatian dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, antara lain:
1. Iko Uwais
Mungkin hanya penggemar film laga  yang mengenal nama Uwais Qorny (36 tahun) yang lebih dikenal dengan nama Iko Uwais. Ia telah berlaga di tujuh film kelas internasional, dan bahkan di film "Mile 22" ia berakting bersama aktor kelas dunia, Mark Wahlberg, dan mantan juara dunia UFC, Ronda Rousey
2. Joey Alexander
Di bidang musik Jazz ada seorang muda belia bernama Joey Alexander (16 tahun), yang datang ke Amerika diusia sangat muda dan sejak itu telah bermain musik bersama musisi Jazz dunia seperti Herbie Hancock, Wynton Marsalis dll.
Iko Uwais, Joey Alexander dan Claudia Emanuella Santoso adalah pemuda/i yang telah mengharumkan nama Indonesia didunia internasional, tapi sayangnya belum masuk pantauan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Saya sempat melihat video pertarungan Mohammad Nurhuda vs Vuyani Bungu ditahun 1995 di Afrika Selatan untuk sabuk IBF World Super Bantamweight.Â
Pada waktu itu Nurhuda bertarung dalam kesunyian, sebab ia tidak mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Sayangnya ia kalah angka dalam pertarungan tersebut, sehingga namanya tenggelam begitu saja.
Banyak pemuda/i Indonesia yang mempunya bakat luar biasa di Indonesia. Mudah-mudahan mereka berhasil masuk dalam pantauan pemerintah dan mendapat bimbingan yang tepat.
Sumber:
1. Cinta Luar Biasa (Andmesh Kamaleng) - Claudia Winner The Voice of Germany 2019 (Claudia bercerita tentang bagaimana kisahnya ia ikut The Voice of Germany.)
2. Claudia Emmanuela Santoso ist Voice of Germany 2019! | Winner Moment | FinalsÂ
3. The Voice WINNER Claudia becomes VIRAL SENSATION | Journey #62
4. Sesuai Arahan Presiden, Kemenpora Pastikan Bonus bagi Atlet SEA Games 2019 Naik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H