Bagaimana dengan Claudia? Ia berlatih nyanyi sejak umur 4-5 tahun. Di Indonesia ia telah mengikuti berbagai lomba tarik suara. Meskipun tidak pernah menjadi juara, ia tidak putus asa, dan akhirnya di The Voice of Germany ia memenangkan pertarungan itu dan meraih juara nomor satu, mengalahkan saingannya dengan angka yang telak, yaitu 46,36 %.
Pantaskah ia disejajarkan dengan seorang atlet peraih medali emas? Apalagi ia telah mengharumkan nama Indonesia bukan hanya di Jerman, tapi juga di Austria dan Swiss?
Pantaskah ia mendapatkan bonus Rp. 500 juta dari pemerintah? Berbeda dengan seorang atlet yang mendapat fasilitas dari pemerintah, selama berlatih dan ketika datang ketempat lomba, Claudia harus menggunakan uang pribadinya. Ia tidak mendapat fasilitas apapun dari negara.
Kementerian Pemuda dan Olahraga tugasnya adalah memantau kegiatan pemuda/i yang berprestasi, baik dibidang olah raga maupun dibidang lainnya.
Ada beberapa orang yang perlu mendapat perhatian dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, antara lain:
1. Iko Uwais
Mungkin hanya penggemar film laga  yang mengenal nama Uwais Qorny (36 tahun) yang lebih dikenal dengan nama Iko Uwais. Ia telah berlaga di tujuh film kelas internasional, dan bahkan di film "Mile 22" ia berakting bersama aktor kelas dunia, Mark Wahlberg, dan mantan juara dunia UFC, Ronda Rousey
2. Joey Alexander
Di bidang musik Jazz ada seorang muda belia bernama Joey Alexander (16 tahun), yang datang ke Amerika diusia sangat muda dan sejak itu telah bermain musik bersama musisi Jazz dunia seperti Herbie Hancock, Wynton Marsalis dll.
Iko Uwais, Joey Alexander dan Claudia Emanuella Santoso adalah pemuda/i yang telah mengharumkan nama Indonesia didunia internasional, tapi sayangnya belum masuk pantauan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Saya sempat melihat video pertarungan Mohammad Nurhuda vs Vuyani Bungu ditahun 1995 di Afrika Selatan untuk sabuk IBF World Super Bantamweight.Â