Dalam bahasa Jepang, Hansei berarti perenungan. Jika kita adaptasikan semangat ini berarti apa pun yang telah kita tuangkan menjadi sebuah tulisan, bagus atau tidaknya maka Anda mau membacanya ulang dan memperbaiki atau merevisi isinya kembali. Jangan sampai tidak peduli atau tidak mau tahu kesalahan dalam isi tulisan Anda.Jadi belajarlah dari kesalahan dalam belajar menulis yang Anda lakukan dari hari ke hari kelak akan mampu menghasilkan tulisan yang bagus dan menarik minat orang untuk membacanya.
Jurus Keenam: JURUS KANDO
Kando dalam bahasa Jepang diartikan sebagai buah pikiran yang terinspirasi.Dalam kegiatan menulis, Anda juga dapat mengadaptasikan semangat orang Jepang ini dengan kemampuan menangkap ide pikiran dan menuangkannya menjadi tulisan yang dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang yang membacanya.
Saat ide datang atau menghampiri benak kita, maka akan muncul “emosi” untuk menuangkannya menjadi tulisan. Melalui bahasa tulisan yang Anda rangkai akan memunculkan kekuatan diksi yang Anda rangkai menjadi tulisan yang menginspirasi banyak orang mengenai harapan dan impian mereka.Misal Anda menulis tentang kiat memulai usaha, maka dari tulisan yang Anda tulis akan memunculkan gairah atau harapan dan impian dari pembaca yang terinspirasi dari tulisan yang Anda tulis.
Jurus Ketujuh: JURUS GAMBARU
Gambaru dalam bahasa Jepang berarti berjuang. Orang Jepang saling menyemangati orang lain untuk melakukan sesuatu dengan mengatakan, ”gambatte kudasai’atau berjuanglah terus.. sebagai cambuk menyemangati orang lain.
Dalam kegiatan menulis, kiranya teman-teman kompasianer yang sudah memiliki banyak keahlian menulis dapat menyuarakan semangat menulis pada para penulis Newbie agar mereka tidak patah semangat untuk melakukan kegiatan menulis dan kelak dapat menjadi penulis yang hebat seperti yang Anda miliki.
Selain tujuh jurus senjata menulis di atas, Anda juga dapat mengadaptasikan semangat kerja keras orang Jepang yang selalu menumbuhkan semangat menjaga hubungan baik dengan sesama penulis senior dan junior (Wa = harmoni), reputasi, harga diri (KAO = reputasi) dan menghindari sifat egoisme dan membangun kepercayaan diri (OMIYARI = loyalitas diri) terhadap kemampuan diri dalam berlatih menulis – dalam nilai budaya Jepang ketiga hal ini di
Yuk tumbuhkan spirit menulismu ..Gambatte Kudasai .. yuk semangat menulis .. menulislah terus dan jangan pernah berhenti untuk menyelesaikan tulisanmu yang tertunda hari ini .. lakukanlah esok hari atau esok harinya.
Eni Setiati—
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H