Terbagi kedalam beberapa kelompok, Kami menelisuri dan menerjang hutan di mana menjadi habitat beberapa hewan yang dilindungi seperti Owa Jawa, Macan tutul, Elang dan beberapa lainnya. Pasca hujan menjadikan jalanan cukup licin, bukan tidak mungkin jika tak berhati-hati bisa terjatuh.
Tidak sekedar mengenal lebih dekat fauna yang dilindungi, Kami pun di informasikan dengan beberapa tanaman yang bisa di manfaatkan sebagai herbal bahkan bisa di konsumsi selama di hutan. Dalam survival biasanya, cukup memahami hal ini, salah satu nya adalah tanaman Tepus yang batangnya seperti mint bahkan bisa juga untuk obat batuk.
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ditetapkan sebagai taman nasional tertua di Indonesia pada tahun 1980. Untuk saat ini, ada beberapa area yang hendak di renovasi termasuk akses menuju ke lokasi. Ada satu icon tempat ini, yang cukup viral di media sosial yakni keberadaan jembatan gantung yang cukup instgramable. Disebut Canopy Trail dengan tinggi sekitar 45 meter. Jembatan ini memiliki kapasitas maksimal beban sebesar 350 KG sehingga jumlah orang yang boleh berjalan dalam sekali melintas tak lebih dari 5 orang.
Telah berkontribusi sejak 2013, keterlibatannya dimulai dari rehabilitasi dan pelepasliaran owa jawa di Javan Gibbon Center (JGC), Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat hingga proses adaptasi habitat owa jawa di lokasi pelepasliaran di Gunung Puntang, Hutan Lindung Gunung Malabar, Bandung Selatan, Jawa Barat. Dalam pemenuhan beberapa operasional lainnya mendukung pelestarian Owa Jawa, pihak Pertamina menggontorkan dana kurang lebih Rp 500 Juta per tahun.
Kunjungan Hari Kedua
Di hari berikutnya, segenap peserta visit Kompasiana dan Pertamina menuju ke Sungai Caringin Cisadane untuk mengikuti kegiatan seru lainnya, memacu adrenalin yakni rafting. Di kali kedua ini, tidak terlalu merasa tegang dan khawatir dibandingkan bermain rafting pertama kali setahun lalu. Dengan instruktur dari Alamanda, Kami akan menelusuri sungai Caringin sepanjang kurang lebih 11 KM dan melewati 4 jeram yang memiliki nama-nama yang unik.
Jeram pertama bernama Blender, yang kedua Jeram Kerinduan, yang ketiga Jeram Kuda Liar dan ke empat adalah DOM dimana perahu Kami akan di terjunkan dari bendungan kurang lebih 3 meter, posisi disini sempat membuat Saya ketakutan hingga tidak berani membuka mata. Sebelum dan selama rafting harap untuk prepare alat keamanan yang gunakan dan ikuti segala petunjuk dari instruktur.
Puas bermain air, Kami melanjutkan kegiatan kembali ke Restaurant Gumati. Setelah mengetahui kegiatan CSR Pertamina di bidang kelestarian Owa Jawa, maka akan di persentasikan kegiatan lainnya terkait keperdulian lingkungan dan sosial lainnya.