Panjang sekitar 6-7 meter. Begitu juga lebarnya sekitar 5-6 meter. Terbuat dari batu andesit. Candi ini terletak di tengah makam Dusun Candi. Tepat di tengah struktur badan candi yang sudah runtuh, ditumbuhi Pohon Beringin besar yang akarnya mencengkeram batu-batu candi yang berserakan.Â
Candi Kesiman, menghadap ke Barat. Di Barat tampak Gunung Penanggunggan, yaitu gunung yang disucikan di zaman Majapahit. Bukan suatu kebetulan kalau di masa lalu sebuah candi dibangun menghadap ke gunung.
Arah hadap ini didasarkan pada sisi bagian Barat candi dibangun dengan menonjolkan struktur batunya. Seakan-akan berfungsi seperti tangga naik. Namun, Mas Vidy menyampaikan kalau itu tangga naik , mengapa di sana ada batu berbentuk seperti naga, kata beliau agak terheran.
Sedang di bagian sisi Timur, tidak tampak adanya bagian candi yang menonjol. Hanya, tepat di tengah bagian kaki candi sisi Timur ini, batunya tidak beraturan, walaupun masih menempel di kaki candi. Indikasinya, kemungkinan bagian ini pernah digali untuk mencari harta karun di sumuran candi. Karena seperti umumnya candi, di bagian tengah kaki candi biasanya dibangun lubang yang digunakan menempatkan peripih. Di dalam kotak peripih inilah biasanya diletakkan beberapa lempeng emas tipis.Â
Sebenarnya, masyarakat Desa Kesiman/Desa Sukoreno sudah sejak lama tahu, kalau di tengah makam memang ada sisa reruntuhan bangunan candi yang ditumpuk begitu saja. Namun, mereka tidak berani mengusik keberadaan tumpukan batu andesit yang dibeberapa bagian nampak dihias sulur-suluran.Â
Tumpukan batu ini terkuak sebagai bagian dari candi tatkala penduduk akan membangun pendopo di tengah makam. Saat menggali fondasi di sekitar tumpukan batu berhias sulur inilah, pada kedalaman tak lebih dari 70 cm ditemukan struktur bangunan. Maka saat itu kegiatan pembangunan pondasi dihentikan dan dilaporkan ke pihak terkait.Â
Maka, Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan segera menindaklanjuti dengan menurunkan tim dipandu serta dibantu sepenuhnya oleh BPK Wilayah XI Jatim yang berkedudukan di Trowulan Mojokerto.Â
Tim BPK Wilayah XI menugaskan Mas Vidy sebagai kepala ekskavasinya. Beliau sudah memimpin kegiatan ekskavasi sebanyak dua kali, di tahun 2022 dan 2023. Sejak 11 Nopember 2024, beliau ditugaskan kembali mengepalai Tim Ekskavasi Candi Kesiman, Sukoreno, Prigen, untuk yang ketiga kalinya.Â