Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Saat Emas Hitam Teksas Wonocolo Tak Lagi Menjanjikan

5 Januari 2021   03:58 Diperbarui: 6 Januari 2021   01:12 2611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi, itu tidak termasuk sumbangan dari kilang minyak Wonocolo, yang berlokasi di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan. Jangankan menyumbang untuk APBD, untuk mencukupi kebutuhan para penambang saja sudah kembang kempis.

"Di sini ada sekitar 200-an sumur minyak tradisional Mas. Ada yang warisan dari zaman Belanda. Ada pula yang galian baru," ungkap Ernawan asal Desa Wonocolo.

Kebetulan siang itu saya bertandang ke lokasi penyulingan milik Ernawan yang ada di sebuah punggung bukit. Lokasinya agak di pinggiran dari pusat sumur minyak tradisional Wonocolo.

Ernawan, tetap bertahan di tengah kesulitan
Ernawan, tetap bertahan di tengah kesulitan

" Tahun 2012-2013 itu puncak kejayaan kilang minyak Wonocolo ini. Banyak investor masuk. Sehingga banyak warga yang menggantungkan hidupnya di minyak ini. Namun, karena setiap hari diambil, lambat laun ya minyaknya berkurang. Produksinya terus menipis. Tahun 2017 kalau nggak salah, pemerintah Bojonegoro sudah melarang pengeboran sumur minyak baru," terang Ernawan.

Tungku penyulingan
Tungku penyulingan

Uap panas yang keluar dari tungku menjadi solar
Uap panas yang keluar dari tungku menjadi solar

 "Saat ini banyak anak muda Wonocolo yang sudah mencari pekerjaan lain. Tidak kerja di tambang tapi keluar dari desa. Kalau saya, mau cari kerja lain susah Mas. Sudah umur,' lanjut Ernawan. 

Bapak dua anak ini pun bercerita: "Hari ini kita mungkin bisa mengolah minyak jadi solar karena ada persediaan minyak mentahnya. Tapi besok, belum tentu bisa produksi karena bahan baku yang diolah belum tentu ada. Kalau nggak mengolah minyak, ya nganggur. Jadi buruh tani, daerah sini juga susah. Jarang ada sawah"

Sejarah

Pengeboran minyak Wonocolo dimulai tahun 1893 oleh Andrian M Stoop. Berlanjut setahun kemudian, Wonocolo termasuk Hargomulyo mulai menghasilkan minyak. Jumlahnya kala itu tak kurang dari 200 titik pengeboran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun