Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyingkap Misteri Liyangan Setelah Terkubur 1000 Tahun

24 Oktober 2020   02:58 Diperbarui: 24 Oktober 2020   11:02 3741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reruntuhan candi di halaman pertama (terbawah) (dokumentasi pribadi)
Reruntuhan candi di halaman pertama (terbawah) (dokumentasi pribadi)

Tangga sisi Barat dengan anak tangga masih asli (dokumentasi pribadi)
Tangga sisi Barat dengan anak tangga masih asli (dokumentasi pribadi)

Batur sisa bangunan di teras kedua (dokumentasi pribadi)
Batur sisa bangunan di teras kedua (dokumentasi pribadi)

Pagar Batu memanjang dari Selatan ke Utaradi sisi Timur area temuan bangunan (dokumentasi pribadi)
Pagar Batu memanjang dari Selatan ke Utaradi sisi Timur area temuan bangunan (dokumentasi pribadi)

Candi Pemujaan setelah direkonstruksi (dokumentasi pribadi)
Candi Pemujaan setelah direkonstruksi (dokumentasi pribadi)

Di halaman/teras kedua saya jumpai bekas bangunan berbahan batu andesit yang entah bagaimana bentuk aslinya. Tersisa hanya dua bangunan berteras pendek. Di sisi timur sisa bangunan ini terdapat pagar batu yang memanjang dari selatan ke utara. Pagar batu ini juga dijumpai di teras ketiga yang lebih atas.

Berbeda dengan teras sebelumnya, temuan Situs Liyangan di teras ketiga lebih kompleks. Ada sebuah reruntuhan candi yang posisinya berjajar dengan dua buah batur di sebelah Selatannya. Agaknya, di atas batur itu dulunya dibangun semacam pendopo untuk tempat tinggal sementara. 

Uniknya, di atas candi terdapat sebuah Yoni panjang. Lebih istimewa lagi, Yoni ini ternyata memiliki tiga lubang, yang tak pernah dijumpai di candi-candi manapun di tanah air. Yoni adalah simbol kesuburan (wanita). Tempat mengalirkan air suci saat proses ritual keagamaan.

Yoni berlubang tiga di puncak candi pemujaan (dokumentasi pribadi)
Yoni berlubang tiga di puncak candi pemujaan (dokumentasi pribadi)

Yoni berlubang tiga (dokumentasi pribadi)
Yoni berlubang tiga (dokumentasi pribadi)

Lebih dari dua jam saya berkeliling kompleks Situs Liyangan yang lumayan luas. Berteman sinar mentari yang mulai tinggi. Kontur tanahnya yang berundak-undak menunjukkan bahwa Situs Liyangan ini didesain sebagai lokasi yang memadukan budaya agraris dengan kepercayaan pada kekuatan alam di luar diri manusia. Dan berorientasi ke Gunung Sindoro di sebelah selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun