Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengintip Keeksotikan Pantai Blue Point

20 Oktober 2020   22:31 Diperbarui: 21 Oktober 2020   05:34 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda mencari pantai eksotik di Bali Selatan. Mencari panorama indah berlatar laut biru. Makin ke tepi airnya bergradasi hijau toska. Dipadu pemandangan bukit karang berpasir putih. Serta penuh dengan bule-bule yang riang gembira atau bercengkerama sambil mandi di pantai. Juga  menikmati kegesitan beberapa bule berselancar menaiki ombak.  Pantai Blue Point jawabnya!

Denyut wisata Bali setiap saat selalu berdetak. Selalu menyajikan objek destinasi wisata baru yang tak akan  pernah tuntas untuk dijelajah. Tak heran, magnet wisata Pulau Dewata begitu luar biasa. Setiap saat seakan menarik setiap orang untuk mengunjunginya.

Nah, begitu ada kesempatan ke Bali, seperti biasanya, saya selalu mencari objek wisata baru. Yang sekiranya susah dikunjungi,  tatkala  dilakukan dalam rombongan besar. Karena terikat oleh rundown yang sudah ditetapkan oleh Tour Leader-nya. Seperti sudah paham dengan keinginan saya, Pak Budi, rekan seperjalanan yang sudah demikian hafal seluk beluk wisata Bali, kali ini mengajak berkunjung ke Uluwatu. 

dokpri via google maps
dokpri via google maps
Maka, siang itu, selesai kunjungan di rumah saudara di Denpasar, rombongan kecil saya pun bergerak menuju  ke Bali Selatan. Berebut jalan di tengah kota Denpasar  yang sibuk. Melewati kawasan Kuta yang padat. Lalu melaju di jalan mulus mendaki  menuju  objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK). Akhirnya satu jam kemudian, sampai di sebuah kawasan yang padat rumah penduduk  dengan  jalan tidak terlalu lebar. 

Di depan ada pertigaan. Jika mengambil arah lurus akan menuju Pura Luhur Uluwatu. Pak Budi meminta driver agar belok ke kanan. Melewati jalan mulus  sedikit meliuk.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
"Itu jalan masuk ke Pantai Padang-padang," terang pak Budi. Menurutnya, itu salah satu  pantai "tersembunyi"  di Bali yang mayoritas dikunjungi  wiasatawan mancanegara. 

Mobil terus melaju. Lima menit kemudian tiba di ujung.  Jalan buntu. Ternyata sudah sampai di tempat parkir khusus roda empat  Pantai Blue Point. Tak  banyak mobil parkir siang itu. Jumlahnya bisa dihitung dengan jari. 

Keluar dari kendaraan, serasa disergap udara panas. Gerah..... Bergegas kami mencari tempat berteduh. 

" Benar ini pantai Blue Point pak," tanya saya pada tukang parkir, karena setelah melihat sekeliling nggak ada papan nama Blue Point seperti kata pak Budi. 

"Ya. Kalau orang Bali menyebutnya pantai Suluban," jawab tukang parkir ramah.

Ternyata di lokasi ini tak ada loket pembayaran tiket. Cukup bayar parkir saja. Sehingga setelahnya, saya bertujuh dengan P Budi, P Gunarso, P Said, P Bambang, P Ali dan P Yon langsung melenggang saja menuju pantai. Belum lama berjalan, kami berpapasan dengan  beberapa pelancong muda mancanegara yang baru pulang dari pantai. Bening-bening, seperti harapan Pak Sirpa, Pak Jati dan Pak Bain..... 

Berikutnya berbondong-bondong cowok-cowok bule berambut gondrong  naik motor dengan membawa papan surfing mendahului kami menuju pantai. Agaknya, pantai ini benar-benar favorit turis mancanegara, pikir saya.  

dokpri
dokpri
View Point

Untuk menuju pantai, tinggal mengikuti jalan turun berupa tangga yang makin menyempit. Di kiri pagar pembatas jurang. Di sisi kanan, berderet cafe-cafe, toko perlengkapan renang serta toko souvenir. Bangunan-bangunan  cafe dan toko dibuat dengan memanfaatkan lahan-lahan sempit yang kemungkinan besar dulunya adalah batu-batu cadas. Walau berderet-deret  dengan penataan tidak rapi, tapi tidak terkesan kumuh.

Tangga dibuat meliuk-liuk menuruni batu cadas diapit jurang dan bangunan-bangunan yang berjejal-jejal. Agaknya, kondisi seperti ini malah membuat turis asing nyaman-nyaman saja. Buktinya, kalau saya hitung, lebih banyak bule-nya daripada pelancong blusukan seperti saya. Bersliweran naik turun tangga entah darimana dan mau kemana. Banyak pula diantara mereka yang sedang menikmati hari dengan duduk-duduk, makan dan minum di cafe. 

dokpri
dokpri
Akhirnya kami bertujuh tiba di sebuah tanah datar di samping jurang. Ada sebuah shelter tempat istirahat yang sudah dipenuhi ibu-ibu pedagang yang lagi istirahat. Saya mencari tempat untuk mencari spot  foto terbaik. Ternyata, ini salah datu view point di pantai ini.  Sepanjang mata memandang, disuguhi pemandangan menawan. 

Surga Tersembunyi Bali Selatan

Bahkan dengan kreatifitasnya, ada pengelola wisata yang merancang cafenya sangat artistik. Dibuat monjorok ke jurang, sehingga pengunjung cafe bisa menikmati hidangan sembari duduk-duduk menikmati bentangan lansekap yang menawan.  

Tempat nongkrong yang recomended di Pantai Blue Point/dokpri
Tempat nongkrong yang recomended di Pantai Blue Point/dokpri

Batu karang disulap jadi  cafe dan kolam renang mini/dokpri
Batu karang disulap jadi  cafe dan kolam renang mini/dokpri

Dari view point ini pula, kita disuguhi pemandangan eksotik yang jarang dijumpai di tempat lain. Ada Bukit karang yang disulap jadi cafe dan kolam renang mini. Di bawah sana terhampar laut biru dengan gelombang menggelegak menggoda para peselancar untuk menaklukannya. Di sisi kiri ada pemandangan tebing karang yang membentuk cekungan membatasi bibir pantai berpasir putih.  Agaknya, lokasi ini juga favorit para turis untuk menghabiskan waktunya dengan berenang di pantai yang airnya bening. Benar kata orang, ini serpihan surga di Bali Selatan.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Jika ingin mendapatkan sensasi lebih, dari View Point ini pengunjung bisa melanjutkan turun ke pantai. Tinggal menghabiskan anak tangga sampai tiba di tangga terbawah.  Di sana akan berjumpa dengan lubang karang yang terbelah.  Berfungsi sebagai gerbang pintu masuk ke bibir pantai. Namun jika ingin bermain air disela-sela karang, lokasi di pantai Blue Point ini cukup menjanjikan. Penggemar fotografi akan betah berlama-lama memanfaatkan momen-momen indah ditemani deburan ombak yang menerjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun